Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Graves’ Disease: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Kondisi kelenjar tirtoid hiperaktif ini menyebabkan kelenjar bekerja lebih keras dari kondisi normal.

Dilansir dari WebMD, kelenjar tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk mirip kupu-kupu yang terletak di leher bagian depan.

Kelenjar ini berfungsi melepaskan hormon yang mengatur metabolisme tubuh.

Pada penderita graves’ disease, sistem daya tahan tubuh penderitanya menyerang kelenjar tiroid dan menyebabkan produksi hormon metabolisme berlebihan.

Dengan penanganan medis yang tepat, graves’ disease dapat sembuh dalam hitungan bulan atau tahun.

Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius sampai kematian. Kenali gejala, penyebab, sampai cara mengatasinya.

Gejala graves’ disease

Gejala graves’s disease umumnya serupa dengan ciri-ciri penyakit hipertiroid, antara lain:

Selain gejala graves' disease di atas, penderita juga jamak mengalami komplikasi pada mata dan kulit. 

Komplikasi graves' disease pada mata yakni ophthalmopathy. Kondisi ini terjadi saat bola mata lebih menonjol ketimbang rongga mata sehingga mata jadi sakit, kering, dan rentan teriritasi. 

Dalam kasus yang parah, kondisi pembengkakan di sekitar otot mata ini dapat mengganggu saraf optik sampai memicu kebutaan parsial. 

Sedangkan komplikasi graves' disease pada kulit dapat memicu penebalan kulit kemerahan yang menumpuk di tulang kering. Kondisi ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. 

Proses metabolisme ini terkait dengan jumlah hormon yang beredar di aliran darah.

Dalam kondisi normal, kelenjar tiroid diberi pesan oleh hormon perangsang tiroid dari kelenjar pituari di otak untuk memproduksi hormon metabolisme.

Namun, graves’ disease membuat sistem daya tahan tubuh rusak dan tubuh melepaskan antibodi abnormal yang bertindak seperti hormon tiroid.

Akibat sinyal yang salah ini, kelenjar tiroid jadi terus-menerus bekerja dan memproduksi hormon secara berlebihan.

Melansir Healthline, penyebab sistem daya tahan tubuh terganggu karena graves’ disease hingga kini belum diketahui dengan pasti.

Tapi ada beberapa faktor risiko penyebab graves’ disease, di antaranya:

  • Faktor keturunan
  • Stres
  • Usia di bawah 40 tahun

Penderita penyakit autoimun, diabetes melitus, dan penyakit crohn juga lebih rentan terkena graves’ disease.

Cara mengatasi graves’ disease

Dokter umumnya melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium sebelum menegakkan diagnosis graves’ disease pada pasiennya.

Ahli endokrinologi akan menangani tes darah, pemindaian tiroid, tes hormon TSH dan TSI, sampai tes serapan yodium radioaktif.

Setelah dipastikan penderita terkena penyakit autoimun ini, dokter baru merekomendasikan beberapa perawatan sebagai cara mengatasi graves’ disease, antara lain:

  • Obat anti-tiroid
  • Terapi radioiodine
  • Operasi tiroid

Rekomendasi cara mengatasi graves’ disease tersebut disesuaikan dengan kondisi tubuh dan kesehatan penderita.

Jika Anda merasakan ada gejala graves’ disease, segera konsultasikan ke dokter.

https://health.kompas.com/read/2021/01/08/101000768/graves-disease--gejala-penyebab-cara-mengatasi

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke