Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Obat Tukak Lambung, Fungsi, dan Efek Sampingnya

Seperti diketahui, tukak lambung adalah penyakit berupa luka atau bisul yang terbentuk di lapisan lambung atau usus.

Penyebab tukak lambung utamanya berasal dari infeksi bakteri. Namun, terkadang penyakit ini juga bisa muncul lantaran efek samping obat seperti NSAID, atau gaya hidup tidak sehat.

Dilansir dari Harvard Health Publishing, lambung dan usus kita memiliki lapisan sel khusus dan lendir.

Lapisan tersebut dapat mencegah lambung dan usus rusak oleh cairan asam dan enzim pencernaan.

Jika lapisan tersebut terluka atau mengalami tukak, jaringan lambung dan usus bisa ikut terdampak karena cairan asam pencernaan mengikis atau memicu peradangan pada lapisan lambung dan usus.

Dampaknya, penderita bisa merasakan gejala tukak lambung, seperti:

  • Sakit perut atas berupa nyeri, rasa panas, atau
  • Mual
  • Muntah
  • Tidak nafsu makan
  • Kembung
  • Kerap bersendawa
  • Berat badan turun

Gejala tukak lambung tersebut biasanya muncul di malam hari, atau saat perut dalam kondisi kosong dalam waktu yang lama.

Penyakit ini apabila tidak ditangani dengan tepat bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan komplikasi.

Berikut beberapa obat tukak lambung, jenis, dan efek sampingnya:

1. Obat antibiotik

Melansir Mayo Clinic, obat tukak lambung yang disebabkan infeksi bakteri H. pylori yakni antibiotik.

Obat antibiotik berfungsi membunuh bakteri penyebab penyakit sampai tuntas.

Jenis obat antibiotik yang jamak diresepkan dokter bisa berbeda-beda, contohnya:

  • Amoksisilin (Amoksil)
  • Klaritromisin (Biaxin)
  • Metronidazol (Flagyl)
  • Tinidazole (Tindamax)
  • Tetrasiklin
  • Levofloxacin

Dokter biasanya meresepkan obat tukak lambung ini selama dua minggu bersama obat lainnya.

Pastikan penderita tukak lambung minum obat antibiotik sesuai petunjuk dokter. Hindari sembarangan minum atau menghentikan minum obat antibiotik tanpa persetujuan dokter.

Hal itu bisa menyebabkan bakteri resisten atau kebal obat sejenis, sehingga penyakit jadi lebih susah diobati di masa mendatang.

2. Obat proton pump inhibitor (PPI)

Obat tukak lambung ini digunakan untuk menghambat produksi asam lambung dan mempercepat penyembuhan penyakit.

Obat PPI bekerja dengan cara menghalangi aksi sel yang bertugas memproduksi asam lambung

Jenis obat PPI contohnya:

  • Omeprazole (Prilosec)
  • Lansoprazole (Prevacid)
  • Rabeprazole (Aciphex)
  • Esomeprazole (Nexium)
  • Pantoprazole (Protonix)

Obat ini umumnya aman digunakan dalam jangka pendek. Tapi, hati-hati saat minum obat ini untuk jangka panjang atau dalam dosis tinggi.

Sejumlah obat memiliki efek samping meningkatkan risiko patah tulang pinggul, pergelangan tangan, atau tulang belakang.

Tanyakan kepada dokter risiko dan cara meminimalkan risiko penggunaan obat tukak lambung PPI.

3. Obat histamine (H-2) blocker

Obat histamine (H-2) blocker berfungsi untuk mengurangi produksi asam lambung.

Melansir NHS, obat ini bekerja dengan cara memblokir histamin atau zat kimia yang memberikan sinyal untuk melepaskan asam lambung.

Dengan begitu, gejala tukak lambung bisa berkurang dan penyakit lebih cepat sembuh.

Jenis obat tukak lambung yang termasuk H-2 blocker contohnya:

4. Obat antasida

Obat tukak lambung antasida berfungsi untuk menetralkan asam lambung. Dengan asam lambung yang netral, sakit perut terkait gejala tukak lambung bisa segera sembuh.

Sejumlah obat antasida memiliki efek samping, seperti sembelit atau diare, tergantung bahan pembuatannya.

Kandungan obat asam lambung antasida di antaranya aluminium, magnesium, kalsium, atau kombinasi zat tersebut.

Kendati bisa meredakan gejala tukak lambung, namun obat ini tidak menyembuhkan penyebab mendasar penyakit.

Untuk itu, obat antasida biasanya diresepkan sebagai pelengkap obat tukak lambung lainnya.

Dokter biasanya juga tidak meresepkan obat antasida bersama dengan obat antibiotuk karena efektivitas obat bisa berkurang.

5. Obat agen sitoprotektif

Obat tukak lambung ini berfungsi untuk melindungi lapisan lambung dan usus kecil.

Dokter biasanya meresepkan obat tukak lambung agen sitoprotektif bersama dengan obat lainnya.

Jenis obat agen sitoprotektif, di antaranya sucralfate (Carafate) dan misoprostol (Cytotec).

Terkadang obat agen sitoprotektif memiliki efek samping diare atau sakit kepala. Beritahu dokter jika ada efek samping tersebut agar obat segera diganti.

Jika beragam obat tukak lambung yang diresepkan dokter tidak cukup ampuh atau gejala penyakit terus muncul, segera kembali konsultasikan masalah kesehatan ini ke dokter.

Di tahap ini, penyakit tukak lambung penderita biasanya akan diobservasi dengan prosedur medis endoskopi.

Dokter biasanya juga akan mengevaluasi proses minum obat tukak lambung pasiennya, kemungkinan bakteri penyebab penyakit resisten antibiotik, penggunaan obat NSAID, atau faktor lain yang menghambat penyembuhan.

https://health.kompas.com/read/2021/04/16/100100868/5-obat-tukak-lambung-fungsi-dan-efek-sampingnya

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke