Penyakit jantung yang dikenal dengan perikarditis ini bisa memicu sakit dada ketika lapisan perikardium yang teriritasi saling bergesekan.
Melansir Mayo Clinic, terdapat dua jenis perikarditis. Pertama, peradangan selapus jantung akut apabila penyakit berlangsung kurang dari tiga minggu.
Kedua, perikarditis kronis apabila penyakit berlangsung empat minggu sampai tiga bulan.
Peradangan selaput jantung yang ringan biasanya tidak membutuhkan tindakan medis tertentu.
Untuk kasus yang perah, penyakit jantung ini membutuhkan terapi obat sampai operasi.
Apabila tidak ditangani dengan tepat, peradangan selaput jantung dapat memicu komplikasi berdampak fatal karena penumpukan cairan di perikardium.
Kenali gejala peradangan selaput jantung dan penyebabnya berikut.
Gejala peradangan selaput jantung
Dilansir dari Cedars-Sinai, gejala peradangan jantung yang kerap dirasakan penderitanya, antara lain:
Beberapa gejala peradangan selaput jantung di atas mirip dengan masalah kesehatan lain, seperti serangan jantung atau penyakit emboli paru.
Segera konsultasikan ke dokter bila Anda merasakan tanda-tanda penyakit jantung di atas.
Penyebab peradangan selaput jantung
Penyebab peradangan selaput jantung biasanya berasal dari infeksi sampai komplikasi penyakit lain, antara lain:
Peradangan selaput jantung bisa dideteksi lewat pemeriksaan ECG, EKG, rontgen dada, MRI jantung, CT scan jantung, atau tes darah.
Cara mengobati penyakit jantung ini perlu disesuaikan dengan penyebab mendasar peradangan selaput jantung.
Biasanya, dokter meresepkan obat penghilang rasa sakit, obat antiperadangan, sampai antibiotik.
https://health.kompas.com/read/2021/09/02/100100568/7-gejala-peradangan-selaput-jantung-perikarditis-dan-penyebabnya