Melansir MedicineNet, terdapat beberapa jenis pendarahan otak sesuai lokasinya.
Ada pendarahan otak di dalam tengkorak, di dalam organ otak, di antara pelapis otak (meninges) dan jaringan otak, atau di antara tengkorak dan otak.
Banyak di antara penderita pendarahan otak yang selamat dari serangan penyakit ini. Namun, proses pemulihan pendarahan otak acapkali membutuhkan waktu berbulan-bulan.
Apa saja akibat pendarahan otak?
Dilansir dari Medical News Today, pendarahan otak bisa menghambat kinerja sel saraf, sehingga fungsi sejumlah bagian tubuh terganggu.
Akibat pendarahan otak tergantung lokasi pendarahan dan kerusakan yang terjadi.
Namun, semuanya bisa menimbulkan risiko serius bagi kesehatan. Beberapa akibat atau komplikasi yang disebabkan pendarahan otak, antara lain:
Akibat pendarahan otak ini bisa terjadi permanen atau sementara, tergantung perawatan medisnya.
Efek atau akibat pendarahan otak juga bisa bervariasi, tergantung usia dan kondisi kesehatan masing-masing penderita.
Apa saja penyebab pendarahan otak?
Penyebab pendarahan otak paling umum yakni tekanan darah tinggi. Seiring waktu, tekanan darah tinggi bisa melemahkan dan merusak dinding pembuluh darah arteri.
Selain itu, terdapat beberapa penyebab pendarahan otak, antara lain:
Apa ciri-ciri pendarahan otak?
Terdapat beberapa gejala pendarahan otak yang biasanya dirasakan penderitanya, yakni:
Jika Anda mendapati ciri-ciri pendarahan otak di atas, segera bawa penderita ke rumah sakit terdekat.
Dengan pengobatan dan terapi pemulihan yang tepat dan cepat, akibat pendarahan otak seperti gangguan bicara, memori, atau menggerakan tubuh bisa diminimalkan.
https://health.kompas.com/read/2021/09/28/220100568/8-akibat-pendarahan-otak-yang-perlu-diwaspadai