KOMPAS.com - Atherosclerosis atau aterosklerosis adalah penyakit kronis dan progresif di mana plak menumpuk di dinding arteri.
Dilansir dari Verywell Health, plak di dinding arteri dibentuk oleh deposit kolesterol dan lipid lain, kalsium, serta sel inflamasi besar yang disebut makrofag.
Setelah plak hadir di arteri, hal itu dapat menyebabkan beberapa jenis masalah.
Pertama, plak dapat menonjol ke dalam arteri dan pada akhirnya menyebabkan penyumbatan sebagian atau seluruh aliran darah.
Stable angina atau angina stabil adalah contoh kondisi medis yang dihasilkan oleh plak yang memburuk secara bertahap.
Kedua, plak dapat menyebabkan trombosis arteri.
Trombosis arteri terjadi ketika plak tiba-tiba pecah, menyebabkan trombus (bekuan darah) terbentuk.
Trombosis dapat menyebabkan oklusi arteri secara tiba-tiba.
Salah satu masalah medis yang disebabkan oleh ruptur plak adalah sindrom koroner akut atau acute coronary syndrome (ACS).
Ketiga, plak dapat melemahkan dinding arteri yang menyebabkan penggelembungan seperti balon keluar dari arteri untuk membentuk apa yang disebut aneurisma.
Pecahnya aneurisma sering menghasilkan pendarahan internal yang parah.
Aneurisma aorta yang pecah adalah contoh dari kejadian semacam itu.
Masalah medis umum lainnya yang disebabkan oleh aterosklerosis termasuk stroke, penyakit arteri perifer, dan penyakit ginjal.
Gejala aterosklerosis
Melansir Mayo Clinic, aterosklerosis ringan biasanya tidak memiliki gejala apa pun.
Seseorang biasanya tak akan mengalami gejala aterosklerosis sampai arteri menyempit atau tersumbat sehingga tidak dapat memasok cukup darah ke organ dan jaringan.
Terkadang gumpalan darah benar-benar menghalangi aliran darah atau bahkan pecah dan dapat memicu serangan jantung atau stroke.
Gejala aterosklerosis sedang hingga berat akan tergantung pada arteri mana yang terpengaruh.
Berikut adalah beberapa gejala aterosklerosis yang bisa terjadi:
1. Aterosklerosis di arteri karotis
Merangkum Medical News Today, arteri karotis adalah sepasang pembuluh darah yang terletak di bagian dalam leher yang mengantarkan darah ke otak dan kepala.
Suplai darah yang terbatas di arteri karotis dapat menyebabkan stroke.
Gejala stroke bisa muncul tiba-tiba dan meliputi:
Jika memiliki tanda-tanda stroke, seseorang membutuhkan perhatian medis segera.
2. Aterosklerosis di arteri koroner
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang bertugas mengantarkan darah ke jantung.
Ketika suplai darah ke jantung sampai turun, hal itu dapat menyebabkan angina dan serangan jantung.
Dengan aterosklerosis di arteri koroner, seseorang mungkin akan mengalami beberapa keluhan ini:
3. Aterosklerosis di arteri ginjal
Arteri ginjal adalah pembuluh darah yang berfungsi memasok darah ke ginjal.
Jika suplai darah ke ginjal menjadi terbatas, penyakit ginjal kronis dapat berkembang.
Seseorang dengan penyumbatan arteri ginjal yang cukup signifikan mungkin akan mengalami:
4. Aterosklerosis di arteri perifer
Arteri perifer adalah pembuluh darah yang bertugas memasok darah ke lengan, kaki, dan panggul.
Jika darah tidak dapat bersirkulasi secara efektif melewati pembuluh darah ini, seseorang mungkin akan mengalami mati rasa dan nyeri pada anggota tubuhnya.
Pada kasus yang parah, kematian jaringan dan gangren dapat terjadi.
Penyakit arteri perifer juga meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung.
Kapan harus ke dokter?
Siapa saja yang berpikir dirinya memiliki aterosklerosis, sebaiknya segera saja bicarakan dengan dokter.
Perhatikan juga gejala awal aliran darah yang tidak lancar, seperti nyeri dada (angina), nyeri kaki, atau mati rasa.
Diagnosis dan pengobatan dini dapat menghentikan aterosklerosis memburuk dan mencegah serangan jantung, stroke, atau keadaan darurat medis lainnya.
https://health.kompas.com/read/2021/10/17/170300868/4-gejala-aterosklerosis-yang-perlu-diwaspadai