KOMPAS.com - Luka bakar dapat terjadi ketika kulit seseorang menyentuh sesuatu yang terlalu panas, tersiram air panas, terlalu banyak terkena sinar matahari, bahan kimia tertentu, atau bahkan tersengat listrik.
Selama proses penyembuhan, bekas luka sering terbentuk.
Bekas luka, yang merupakan area kulit yang tebal dan berubah warna, sering muncul setelah kulit yang rusak menyebabkan sel-sel mati.
Tubuh memproduksi protein yang disebut kolagen untuk memperbaiki kulit yang rusak, yang menyebabkan bekas luka.
Bekas luka bakar bisa besar atau kecil tergantung seberapa banyak kulit yang rusak.
Tingkat keparahan luka bakar akan menentukan apakah bekas luka ini akan memudar atau tetap terlihat secara permanen.
Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah terbentuknya bekas luka bakar, berikut penjelasannya.
Cara mencegah bekas luka
Setelah mendapat bekas luka, seseorang dapat menggunakan beberapa metode untuk mencegah atau mengurangi keparahan bekas luka.
Setelah mengalami luka bakar, seseorang dapat melakukan beberapa langkah berikut:
Tak lama setelah luka bakar sembuh, seseorang lalu mengikuti beberapa perawatan berikut.
Untuk memastikan luka bakar yang parah sembuh dengan baik, buatlah janji rutin dengan dokter.
Mereka dapat memberi saran tentang cara mencegah atau mengurangi jaringan parut dan memeriksa apakah luka bakar sudah sembuh sebagaimana mestinya atau belum.
Cara menghilangkan bekas luka
Apabila bekas luka bakar sudah terlihat, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Perawatan cepat dan perawatan luka yang tepat seringkali merupakan cara terbaik untuk mencegah atau meminimalkan munculnya bekas luka.
Banyak bekas luka memudar seiring waktu. Namun, bekas luka keloid seringkali tidak memudar dengan sendirinya dan mungkin memerlukan perawatan.
Setelah bekas luka terbentuk, seseorang dapat mengurangi munculnya bekas luka dengan:
https://health.kompas.com/read/2021/11/10/060000068/cara-mencegah-luka-bakar-berbekas