Kista ginjal yang sederhana biasanya tidak memengaruhi fungsi organ vital ini. Penderita juga kerap tidak menyadari ada kista di dalam ginjalnya.
Namun, penderita perlu waspada apabila kista ginjal pecah, mengalami pendarahan, atau ukurannya tumbuh membesar dan memengaruhi organ lain.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali apa itu kista ginjal berikut gejalanya.
Apa itu kista ginjal?
Melansir Cleveland Clinic, kista adalah kantong berisi udara atau cairan yang terbentuk di ginjal.
Seperti diketahui, ginjal adalah sepasang organ yang terletak di perut bagian bawah.
Fungsi ginjal untuk membantu mengontrol jumlah garam dan air di dalam tubuh, membuang limbah dengan cara menyaring darah, dan memproduksi urine.
Salah satu bagian vital ginjal adalah nefron. Setiap nefron terdiri atas filter dan saluran. Saat darah mengalir melewati ginjal untuk disaring, nefron akan bekerja dengan mengeluarkan kelebihan air dan produk limbah dari tubuh.
Seiring bertambahnya usia, kista dapat terbentuk di permukaan atau di nefron ginjal.
Ukuran kista ginjal bisa bervariasi. Ada yang sekecil kacang polong sampai sebesar bola tenis. Beberapa kista ginjal ukurannya juga bisa membesar seiring berjalannya waktu.
Gejala kista ginjal
Melansir Healthline, gejala kista ginjal tergantung ukuran dan organ terdampak.
Kista ginjal sederhana biasanya tidak bergejala. Namun, penderita bakal merasakan beberapa gejala kista ginjal saat benjolan ini membesar atau terinfeksi, antara lain:
Jika Anda merasakan gejala kista ginjal di atas, segera konsultasikan ke dokter spesialis urologi.
Kista ginjal yang tidak diberikan perawatan medis tepat dapat menyebabkan infeksi, kista pecah, urine tidak dapat keluar dengan lancar, sampai memicu gagal ginjal.
Cara mendeteksi kista ginjal
Penyakit kista ginjal bisa dideteksi dengan pemeriksaan fisik oleh dokter. Jika gejala penyakit mengarah pada kista ginjal, dokter biasanya merekomendasikan tes:
Jika ukuran kista ginjal kecil dan penderita tidak merasakan gejala yang mengganggu, dokter biasanya hanya menyarankan pemantauan ginjal berkala setiap enam bulan sekali. Tujuannya, untuk memastikan kista tidak kambuh.
Untuk kista ginjal yang ukurannya cukup besar, cara mengobatinya perlu terapi skleroterapi atau operasi.
https://health.kompas.com/read/2021/12/25/120100368/8-gejala-kista-ginjal-yang-pantang-disepelekan