KOMPAS.com - Minum air dingin, terutama saat cuaca panas, memang menyegarkan.
Akan tetapi, banyak orang berpikir bahwa minum air dingin bisa membuat pilek dan batuk.
Karena itu, banyak orang menyakini bahwa minuman hangat lebih menyehatkan.
Namun, benarkah suhu air yang kita minum memiliki pengaruh tersendiri pada kesehatan?
Pengaruh air dingin
Menurut Ahli gastroenterologi Brian Weiner, sebenarnya suhu air yang kita minum tidak memiliki dampak negatif pada tubuh.
Hal terpenting adalah kebutuhan cairan tubuh terpenuhi. Bahkan, air dingin memiliki sejunlah manfaat untuk tubuh.
"Untuk atlet, sebaiknya minum air dingin karena membantu mendinginkan tubuh lebih cepat," tambahnya.
Menurut Weiner, air dingin juga membantu membakar kalori di tubuh.
"Saya pernah melakukan pecobaan dan hasilnya adalah setiap es yang kita konsumsi dibutuhkan lima kalori untuk mendinginkannya dan menaikan suhu tubuh," ucapnya.
Jika Anda ingin menghidrasi tubuh sekaligus membakar kalori ekstra, Anda bisa memilih air dingin.
Pengaruh air hangat
Melansir Clevelad Clinic, air hangat membantu sfingter esofagus bagian bawah rileks dan mengurangi tekanan istirahatnya.
Hal ini tentu sangat membantu penderita akalasia. Akalasia adalah kondisi kesehatan langkah yang membuat penderitanya tidak dapat memindahkan makanan dan cairan ke perut.
Hal ini terjadi karena sfingter esofagus bagian bawah, otot yang menghubungkan perut ke kerongkongan, tidak bisa terbuka.
Agar makanan bisa masuk ke perut, sfingter esofagus bagian bawah harus terbuka.
Dengan meminum air hangat, penderita akalasia akan lebih mudah menelan makanan karena sfingter esofagus bagian bawah lebih rileks.
Sebaliknya, air dingin justru bisa memperburuk gejala akalasia.
Minum air hangat juga membantu memperlancar pencernaan dan meredakan sinus yang tersumbat.
Dengan kata lain, air hangat atau dingin sama-sama memberikan manfaat. Jadi, hal itu tergantung pada preferensi Anda.
https://health.kompas.com/read/2022/03/18/100000168/antara-air-dingin-atau-air-hangat-mana-yang-baik-untuk-kesehatan-