Gejala batu empedu ini biasanya muncul setelah penderita makan berat, pada sore, dan malam hari.
Dilansir dari Cleveland Clinic, batu empedu adalah benda keras menyerupai batu yang tumbuh di kantong atau saluran empedu.
Sebagai informasi, kantong empedu adalah kantong kecil yang terletak di sisi kanan tubuh, tepatnya di bagian bawah organ hati atau liver.
Bagian tubuh ini berfungsi untuk menyimpan dan mengeluarkan empedu atau cairan yang membantu mencerna lemak di dalam makanan.
Zat seperti kolesterol, garam empedu, atau pigmen empedu (bilirubin) yang ada di kantong ini dapat mengeras dan membentuk material seperti batu.
Ukuran batu empedu bisa beragam, mulai dari butiran lembut seperti pasir sampai cukup besar seukuran bola golf.
Penyakit batu empedu yang tidak diberikan perawatan medis tepat terkadang bisa menyebabkan infeksi saluran empedu, pankreas, sampai liver dan dapat mengancam jiwa.
Untuk meningkatkan kewasapdaan pada masalah kesehatan ini, kenali beberapa ciri-ciri batu empedu, penyebab, sampai cara mendeteksi penyakit ini.
Gejala batu empedu
Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, ketika masih di tahap awal, penyakit batu empedu kerap tidak menimbulkan gejala tertentu.
Gejala batu empedu biasanya baru terasa ketika batu ini mulai menghalangi saluran empedu. Beberapa ciri-ciri batu empedu mulai bermasalah yang perlu diwaspadai, antara lain:
Perlu diketahui, gejala batu empedu terkadang mirip penyakit lain. Seperti serangan jantung, usus buntu, hepatitis, atau penyakit liver.
Pastikan Anda berkonsultasi ke dokter jika merasakan beberapa ciri-ciri batu empedu di atas.
Penyebab batu empedu
Penyebab batu empedu belum diketahui secara pasti. Tapi, beberapa ahli sementara menyimpulkan, penyakit batu empedu bisa muncul karena:
Empedu biasanya dapat menghasilkan bahan kimia pelarut kolesterol yang dikeluarkan hati atau liver.
Namun, ketika produksi kolesterol lebih banyak ketimbang kolesterol yang dilarutkan empedu, kelebihan kolesterol ini bisa mengeras dan membentuk batu empedu.
Bilirubin adalah bahan kimia yang dihasilkan tubuh untuk memecah sel darah merah. Saat kadar bilirubin tinggi, batu empedu semakin rawan terbentuk.
Kondisi ini bisa disebabkan sirosis hati, infeksi saluran empedu, atau penyakit gangguan darah tertentu.
Jika kantong empedu sering tidak kosong sepenuhnya, empedu bisa sangat terkonsentrasi. Kondisi ini juga bisa menyebabkan pembentukan batu empedu.
Cara mendeteksi gejala batu empedu
Gejala batu empedu terkadang tidak dirasakan pengidapnya, atau tanda penyakit ini sekilas mirip masalah kesehatan lain.
Untuk mendeteksi penyakit ini, Anda bisa melakukan pemeriksaan fisik ke dokter.
Jika muncul ciri-ciri batu empedu di atas, dokter biasanya juga menganjurkan penderita tes, seperti:
Wanita lebih berisiko mengalami penyakit ini ketimbang pria. Terutama wanita yang menjalani terapi hormon dan mengonsumsi pil KB.
Selain itu, orang tua, orang yang terlahir dari keluarga pengidap batu empedu, dan memiliki berat badan berlebih juga berisiko terkena penyakit batu empedu.
https://health.kompas.com/read/2022/04/24/042400268/12-gejala-batu-empedu-yang-pantang-disepelekan