Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Kondisi yang Harus Diwaspadai Selama Kehamilan

KOMPAS.com - Sebagian besar wanita tentu merasa senang saat dinyatakan positif hamil. Namun, selama mengandung, para bumil tak jarang merasa kesakitan akibat kondisi tertentu.

Kehamilan umumnya datang disertai dengan gejala yang kurang mengenakkan bagi tubuh para bumil. Beberapa wanita mungkin mengalami masalah kesehatan seperti sakit kepala serius, muntah, hingga lonjakan berat badan secara tiba-tiba.

Beberapa masalah kesehatan tersebut biasanya akan hilang dengan sendirinya, setelah ibu hamil melewati trimester pertama atau 3 bulan awal kehamilan.

Kendati begitu, rupanya ada beberapa kondisi yang wajib diwaspadai para ibu di masa kehamilan. Dikutip dari Baby Center, berikut beberapa kondisi yang wajib diwaspadai para wanita selama hamil.

1. Sakit saat buang air kecil disertai rasa terbakar

Sering buang air kecil adalah hal yang umum dirasakan oleh ibu hamil. Namun, beberapa ibu hamil terkadang merasa sakit saat kencing, bahkan disertai sensasi terbakar.

Kondisi tersebut wajib diwaspadai para bumil karena bisa saja menandakan kondisi infeksi saluran kencing (ISK).

Selain nyeri dan sensasi terbakar, ibu hamil yang mengidap ISK juga dapat merasakan gejala berikut ini:

  • nyeri di punggung bagian samping atau perut bagian bawah
  • kedinginan atau demam
  • mual dan muntah.

Ibu hamil yang mengalami ISK harus segera berkonsultasi dengan dokter kandungan. Biasanya, dokter akan meresepkan antibiotik dan memantau kondisi Anda.

2. Warna keputihan yang tidak wajar

Dilansir dari CDC, keputihan pada ibu hamil normalnya berwarna bening atau putih susu. Selama kehamilan, Anda mungkin mengeluarkan lebih banyak cairan keputihan karena peningkatan estrogen.

Namun, Anda harus mewaspadai apabila keluar lendir keputihan berwarna tak wajar berikut.

Hijau atau berbau tak sedap: Keputihan ini bisa jadi menandai bahwa Anda mengalami infeksi. Terlebih, bila disertai dengan rasa nyeri dan gatal.

Putih keabu-abuan dan encer, berbau amis: Ini menunjukkan Anda mungkin menderita vaginosis bakterialis atau pertumbuhan bakteri yang berlebihan di vagina.

Kuning kehijauan berbau tak sedap: Kondisi ini merupakan ciri-ciri Anda mungkin mengidap infeksi menular seksual (IMS) yaitu trikomoniasis yang disebabkan oleh parasit.

3. Pendarahan

Bercak darah yang keluar di awal kehamilan merupakan kondisi yang normal. Namun, bila pendarahan terjadi dalam volume besar, itu merupakan ciri-ciri keguguran.

Darah juga dapat keluar dari vagina selama kehamilan akibat hubungan seks atau pemeriksaan tertentu. Namun, jika darah keluar dengan deras, itu bisa saja merupakan gejala plasenta previa atau solusio plasenta.

Plasenta previa merupakan kondisi ketika plasenta menutupi pembukaan pada leher rahim ibu. Sementara itu, solusio plasenta adalah komplikasi kehamilan ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum proses persalinan.

Dua kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan karena bisa mengancam nyawa janin. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda segera mencari bantuan ke layanan kesehatan bila terjadi perdarahan.

4. Rasa sakit pada bagian tubuh tertentu

Rasa sakit atau pegal-pegal selama kehamilan merupakan hal yang wajar. Namun, tahukah Anda bahwa rasa sakit tersebut bisa saja menunjukkan kondisi tertentu?

Sakit punggung

Nyeri punggung bagian bawah yang berangsur memburuk di akhir kehamilan bisa saja menandai bahwa waktu persalinan sudah dekat. Sakit punggung dahsyat sebelum HPL bisa membuat bayi lahir prematur.

Kemudian, apabila seorang ibu hamil mengalami sakit punggung disertai demam, bisa saja mereka mengalami infeksi ginjal atau kandung kemih. Sakit punggung juga bisa menandai kondisi solusio plasenta, keguguran, atau kista.

Nyeri panggul atau kram seperti menstruasi

Rasa sakit di panggul seperti orang yang akan menstruasi juga bisa menjadi tanda persalinan prematur. Selain itu, kram dan nyeri di rahim bisa menandai kondisi solusio plasenta.

Nyeri perut bagian atas

Nyeri di perut bagian atas atau bahu bisa menjadi gejala preeklamsia. Diketahui, preeklamsia merupalan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi.

Preeklamsia yang tidak tertangani dapat menyebabkan komplikasi pada ibu hamil, seperti:

  • Sindrom HELLP (Hemolysis, Elevated Liver Enzimes and Low Platelet Count) atau hemolisis, peningkatan enzim hati dan jumlah trombosit yang rendah.
  • Janin kekurangan gizi akibat kurangnya pasokan darah dan makanan ke plasenta.
  • Bayi mudah terserang penyakit

Nyeri dada

Nyeri dada atau tekanan di bagian tengah dada yang menjalar ke lengan, leher, atau punggung, mungkin merupakan tanda ibu hamil mengalami serangan jantung.

5. Demam

Infeksi yang terjadi di ginjal, rahim, atau paru-paru, dapat mengakibatkan seorang ibu hamil mengalami demam di atas 38 derajat celcius.

Demam biasanya juga disertai dengan gejala lain, seperti sakit perut atau punggung, mual, diare, dan keputihan berbau busuk.

6. Rasa lelah berkepanjangan

Kehamilan terkadang membuat Anda merasa sangat lelah. Namun, jika Anda tiba-tiba merasa sangat lemas dan tak kunjung pulih, itu bisa saja menandai penyakit jantung, anemia, diabetes, atau depresi.

Kapan harus ke dokter?

Anda dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan pada kunjungan prenatal bila merasakan pusing, lemas, lelah berkepanjangan, dan mual.

Sementara itu, ibu hamil harus segera menghubungi layanan kesehatan terdekat apabila merasakan gejala seperti:

https://health.kompas.com/read/2022/07/27/160000168/6-kondisi-yang-harus-diwaspadai-selama-kehamilan

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke