Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali Tanda-tanda IUD Bergeser Agar Tidak Kebobolan

KOMPAS.com - Alat kontrasepsi rahim atau Intraurine device (IUD) yang digunakan sebagian wanita, dapat bergeser dan keluar dari area pemasangannya. Hal ini dapat meningkatkan risiko kehamilan yang tidak diinginkan, rahim berlubang, hingga infeksi.

Di Indonesia, IUD sering disebut sebagai spiral atau coil. Ini merupakan perangkat kontrasepsi berukuran kecil, sering berbentuk 'T' yang dimasukan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan.

IUD adalah bentuk pengendalian kelahiran yang terbilang aman dan efektif. Kendati begitu, IUD dapat bergeser yang mengakibatkan risiko kehamilan atau komplikasi lainnya.

IUD dapat berpindah dari tempatnya dalam beberapa bulan awal setelah Anda memasangnya. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang membuat IUD bergerak yaitu:

  1. Anda mengalami kram hebat saat menstruasi
  2. Rahim Anda memiliki kemiringan ekstrem
  3. Rongga rahim Anda kecil

Tanda-tanda IUD berpindah tempat

Jika IUD Anda hanya bergeser sedikit, Anda mungkin tidak merasakan tanda-tanda apa pun.

Namun, jika IUD sudah keluar dari tempatnya, ada beberapa tanda yang mungkin Anda rasakan, seperti:

Cara mengetahui apakah IUD sudah berpindah tempat

IUD dikenal sebagai alat kontrasepsi praktis karena sekali pasang bisa bertahan sampai 5 tahun. KB spiral ini juga diakui efektivitasnya.

Meski bisa digunakan hingga 5 tahun, wanita yang memakai IU sebagai alat KB tetap harus melakukan kontrol rutin ke dokter kandungan.

Kontrol pertama biasanya dilakukan 1 minggu setelah pemasangan. Kemudian, kontrol kedua dilakukan pada 1 bulan setelahnya yang dilanjutkan tiap setahun sekali.

Kontrol rutin dengan dokter kandungan ditujukan untuk memastikan IUD masih terpasang di tempatnya alias tidak geser.

Selain kontrol dengan dokter kandungan, kita juga dapat mengecek keberadaan IUD dengan merasakan benang yang menggantung di leher rahim.

Untuk memastikan IUD Anda tidak bergerak, beberapa ahli merekomendasikan untuk memeriksa benang ini setiap bulan setelah menstruasi.

  1. Berikut cara memeriksa apakah IUD masih terpasang dengan benar atau sudah bergeser:
  2. Cuci tangan terlebih dahulu dengan air mengalir dan sabun.
  3. Pilih posisi duduk atau jongkok sehingga dapat dengan mudah mengakses vagina Anda.
  4. Masukkan jari ke dalam vagina Anda sampai Anda menyentuh leher rahim.
  5. Rasakan keberadaan benang IUD, tetapi jangan ditarik

Apabila Anda bisa merasakan ujung benang, itu artinya posisi IUD belum berubah dan masih efektif mencegah kehamilan. Namun, jika Anda tidak dapat merasakan keberadaan benang, besar kemungkinan IUD sudah bergeser.

Selain itu, jika benang IUD terasa lebih panjang atau pendek dari biasanya, alat kontrasepsi tersebut hampir dipastikan sudah berpindah tempat.

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda merasa IUD telah bergeser atau berpindah tempat, jangan sekalipun mencoba memasangnya kembali tanpa bantuan dokter.

Anda harus segera membuat janji temu dengan dokter atau langsung menuju layanan kesehatan untuk mengembalikan posisi IUD.

Untuk menentukan apakah IUD Anda telah pindah, dokter atau penyedia layanan kesehatan akan menggunakan sikat kecil untuk mencoba menemukan benang di dalam serviks Anda.

Jika mereka dapat menemukan talinya, kemungkinan IUD Anda tidak bergerak. Namun, jika dokter tidak menemukan tali atau benang IUD, Anda mungkin akan disarankan melakukan tese kehamilan.

Selanjutnya, mereka akan melakukan USG untuk mencari IUD di dalam rahim Anda. Jika IUD tidak dapat ditemukan menggunakan ultrasound, dokter akan melakukan rontgen perut dan panggul Anda.

Dokter akan memberi opsi dalam penanganan ini, yaitu melepas IUD dengan prosedur laparoskopi (bedah) atau mengembalikan posisi IUD di tempat yang benar.

https://health.kompas.com/read/2022/08/08/150000768/kenali-tanda-tanda-iud-bergeser-agar-tidak-kebobolan

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke