KOMPAS.com - Ruam popok tak jarang membuat para ibu cemas lantaran tak tega melihat kulit bayi kemerahan dan kadang terasa gatal atau perih.
Diaper rash atau ruam popok merupakan iritasi pada kulit bayi. Kondisi ini paling sering menyerang bayi di atas 6 bulan hingga 1 tahun.
Beberapa gejala ruam popok yang paling sering alami si kecil, antara lain:
Penyebab ruam popok
Ruam popok merupakan kondisi yang wajar dialami bayi. Ada beberapa penyebab ruam popok yaitu:
1. Terlalu lama menggunakan popok atau diapers
Dilansir dari Healthline, ruam popok terjadi ketika si kecil duduk terlalu lama di popok atau diapers yang kotor.
Kondisi bisa semakin parah apabila bayi tersebut mengalami diare. Sifat asam dari kotoran manusia memungkinkan bakteri dan ragi berkembang biak. Semua elemen ini yang kemudian dapat mengiritasi kulit si kecil.
2. Popok terlalu ketat
Selain kotoran si kecil, popok yang terlalu ketat juga bisa menyebabkan lecet dan timbul ruam. Bahan-bahan pembuatan popok sendiri juga dapat menyebabkan iritasi karena alergi.
3. Obat antibiotik
Beberapa bayi mengalami ruam popok karena mengonsumsi obat antibiotik. Salah satu antibiotik yang diketahui menyebabkan ruam di tubuh Si Kecil adalah amoxicillin.
Antibiotik dapat membunuh bakteri yang baik maupun yang merugikan untuk tubuh.
Ketika bayi membutuhkan antibiotik maka bakteri yang menghambat pertumbuhan jamur juga ikut terbunuh. Sehingga dapat menyebabkan ruam popok yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur.
4. Mulai mengonsumsi makanan padat
Bayi yang memasuki usia 6 bulan mulai mengenal makanan padat selain ASI. Hal ini akan mengubah isi dan volume feses maupun urine si kecil.
Perubahan feses dan urine bisa membuat kulit si kecil teriritasi sehingga terjadi diaper rash.
Perawatan ruam popok
Penelitian yang diterbitkan dalam Scientific World Journal pada tahun 2012 menunjukkan bahwa krim yang terbuat dari turunan tumbuhan, termasuk lidah buaya dan calendula dapat mengatasi ruam popok.
Sebagai informasi, lidah buaya merupakan tumbuhan yang memiliki antimikroba sehingga mampu membunuh bakteri penyebab ruam popok. Sementara, calendula dapat melawan peradangan dan bakteri.
Kemudian, ada obat-obatan topikal yang memiliki manfaat seperti lidah buaya atau calendula dalam mengatasi ruam kulit.
Selain mengaplikasikan salep atau krim pada area ruam popok, para orangtua juga dapat meningkatkan kebersihan pada area genital anak.
Kapan harus ke dokter?
Ruam popok umumnya hilang dengan pengobatan rumahan dalam satu atau dua hari. Namun, jika ruam tidak hilang atau semakin parah pada hari ketiga, Anda harus segera ke dokter.
Pada beberapa kasus, ruam popok juga bisa menyebabkan kondisi mengkhawatirkan sehingga Anda harus segera ke rumah sakit. Gejala-gejala tersebut meliputi:
https://health.kompas.com/read/2022/08/10/193100468/penyebab-dan-cara-merawat-ruam-popok-pada-bayi