Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Gejala Leptospirosis yang Pantang Disepelekan

Dilansir dari Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, penyakit ini bisa terjadi ketika bakteri leptospira yang hidup di urine tikus masuk ke tubuh lewat kulit lecet atau selaput lendir.

Bakteri yang hidup di air kencing tikus ini terkadang menyebar di genangan air, selokan, atau selokan air. Sehingga, penyakit ini lebih rentan muncul di musim penghujan.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, kenali berbagai gejala leptospirosis dan kapan gejala leptospirosis muncul berikut.

Gejala leptospirosis

Beberapa gejala leptospirosis terkadang mirip dengan masalah kesehatan lain seperti flu, di antaranya:

Kapan gejala leptospirosis muncul?

Dilansir dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), gejala leptospirosis biasanya muncul selang dua sampai empat minggu setelah penderita terpapar bakteri penyebab leptospirosis.

Setelah gejala leptospirosis tahap awal muncul seperti demam, menggigil, sakit kepala, sampai diare, penderita biasanya terlihat sehat untuk sementara.

Tapi, apabila pengobatan penyakit ini tidak tuntas, penderita bisa mengalami komplikasi kerusakan hati, ginjal, sampai selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang.

Dikutip dari ClevelandClinic, gejala leptospirosis yang parah bisa muncul selang tiga sampai 10 hari setelah penderita merasakan gejala awal penyakit muncul.

Seperti batuk berdarah, sakit dada, sesak napas, kotoran BAB berwarna hitam, kencing berdarah, serta urine yang keluar sedikit atau tidak bisa kencing.

Jika Anda mengalami gejala leptospirosis di atas, terutama jika baru kontak dengan air kotor atau melintasi genangan banjir, ada baiknya Anda segera melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter.

https://health.kompas.com/read/2022/10/28/090100468/10-gejala-leptospirosis-yang-pantang-disepelekan

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke