Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta KB Pria Perlu Panutan

Kompas.com - 24/07/2008, 16:16 WIB

WATES, KOMPAS - Kehadiran sosok panutan mutlak diperlukan oleh pria untuk menggugah kesadaran mereka menjadi peserta program keluarga berencana. Pria juga membutuhkan jaminan keamanan dan kejelasan informasi tentang metode-metode KB.

Dikatakan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY Ambar Rahayu, metode penghadiran sosok panutan terbukti sukses menjaring partisipasi pria sebagai peserta KB di beberapa daerah di DIY.

Pada umumnya, mereka yang menjadi panutan adalah kepala dusun, desa, atau tokoh-tokoh masyarakat yang disegani. Di sejumlah dusun di Bantul, banyak pria yang bersedia menjalani medis operasi pria (MOP), atau dikenal juga sebagai vasektomi, setelah beberapa tokoh masyarakat mereka melakukan MOP terlebih dulu, kata Ambar saat ditemui usai Peringatan Hari Keluarga Nasional Tingkat Kabupaten Kulon Progo di Balai Desa Wijimulyo, Nanggulan, Rabu (23/7). Pria akan makin percaya diri menjadi peserta KB apabila berhasil diyakinkan mengenai keamanan prosedur MOP dan melihat langsung alat- alat yang dipakai, termasuk juga bertatap muka dengan tenaga medis yang akan melakukan MOP.

Itulah mengapa, peran mobil KB keliling menjadi semakin penting dalam menjaring minat peserta KB pria. Keberhasilan Keberhasilan metode jemput bola seperti ini telah dibuktikan di Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo.

Menurut Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat Kulon Progo Sarjana, sekitar 13 pria di Girimulyo mendaftarkan diri sebagai peserta KB. Meskipun demikian, diakui pula bahwa partisipasi pria sebagai peserta KB masih rendah.

Di DIY, peserta KB pria tercatat hanya 6,04 persen dari total peserta yang mencapai lebih dari 415.000 orang. Ambar optimistis jumlah ini bisa naik dalam waktu dekat. Untuk tahun 2008 saja, ditargetkan 265 pria di DIY terdaftar sebagai peserta KB. Kuncinya adalah kesadaran dan rasa sayang dari pria terhadap keluarganya. Untuk itu, pihak keluarga juga harus memberi dorongan dan masukan yang positif agar pria tidak ragu menjadi peserta KB, ujar Ambar.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Kulon Progo Toyo Santoso Dipo juga mendukung perlunya komunikasi di lingkup internal keluarga. Komunikasi sebaiknya diwujudkan dalam bentuk dialog antara orangtua dan anak sesering mungkin. (YOP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com