Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manisnya Kismis Sehatkan Gigi

Kompas.com - 03/08/2008, 21:30 WIB

TIDAK semua orang kenal manfaat kismis. Padahal, selain enak, kismis kaya kalori, serat, dan mineral. Makanan yang bisa dijadikan camilan ini, banyak mengandung antioksidan dan serat, serta baik bagi kesehatan mulut dan gigi.

Apakah Anda penggemar roti? Jika ya, Anda pasti kenal kismis. Salah satu variasi roti adalah mengandung kismis di dalamya. Fungsi kismis pada roti adalah sebagai pengawet alami yang dapat memperpanjang masa simpan, menambah rasa manis, serta memperbaiki tekstur dan penampakan (khususnya warna). Kismis juga banyak digunakan sebagai peningkat aroma dan rasa manis pada pembuatan permen, cokelat, es krim, cakes, cookies, yoghurt, dan saus.  

Kismis (raisin) dibuat dengan cara mengeringkan buah anggur tidak berbiji, terutama dari jenis Vinifera, seperti Thompson Seedless. Anggur jenis tersebut selain tidak berbiji, juga memiliki kulit tipis, serta aroma dan rasa yang sangat manis. Buah tersebut mudah dikeringkan, serta tidak perlu ditambahkan gula sebagai pengawet. Di California, 95 persen kismis dibuat dari anggur jenis tersebut.  

Proses pengeringan buah anggur dapat dilakukan secara alami dengan sinar matahari atau menggunakan oven. Proses pengeringan dilakukan hingga mencapai kadar air 15–18 g dan kadar gula 68–70 g per 100 g kismis. Kismis yang baik memiliki warna cokelat kehitaman atau keemasan.    

Lindungi Jantung
Penelitian Christine D. Wu dari Universitas Illinois di Chicago, AS, menunjukkan bahwa kismis mengandung senyawa yang dapat melawan bakteri penyebab kerusakan gigi dan gusi.
Senyawa yang dimaksud adalah antioksidan alami yang berupa oleanolic acid, oleanolic aldehyde, betulin, betulinic acid, dan 5-(hydroxymethyl)-2-furfural.

Oleanolic acid mampu menghambat pertumbuhan dua spesies bakteri penghuni mulut, yaitu Streptococcus mutans penyebab timbulnya plak dan kerusakan gigi, serta Porphyromonas gingivalis, penyebab penyakit periodontal. Senyawa tersebut efektif melawan bakteri pada konsentrasi 200 hingga 1.000 mikrogram per mililiter.  

Anggapan masyarakat yang menyatakan bahwa makanan yang bersifat lengket di gigi adalah merugikan, tidaklah selalu benar. Kismis walaupun mengandung gula dan bersifat lengket di gigi, ternyata memiliki kemampuan untuk menghalau pertumbuhan mikroba perusak gigi dan gusi.  

Ditinjau dari sudut pandang tersebut, mengonsumsi kismis jauh lebih baik dibandingkan permen. Belum lagi jika ditinjau dari kandungan gizi kismis yang jauh lebih unggul daripada permen.

Penelitian Carl L. Keen dari Universitas California-Davis menunjukkan, konsumsi kismis setiap hari selama 4 minggu meningkatkan kapasitas antioksidan plasma, yang pada gilirannya menurunkan laju oksidasi LDL (kolesterol jahat). Penghambatan laju oksidasi LDL bermanfaat untuk peningkatan kesehatan kardiovaskular dan mencegah berbagai penyakit degeneratif.

Sementara itu, penelitian Andrew J. Dannenberg dari Weill Medical College-Cornell University pada hewan percobaan menunjukkan, catechin (salah satu jenis fenolik yang bersifat sebagai antioksidan) pada kismis dapat mengurangi terbentuknya tumor hingga 70 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com