Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebanyakan Nonton TV Bisa Buat Orang Lupa Bikin Anak?

Kompas.com - 14/08/2009, 12:52 WIB

Di satu sisi, pemerintah khawatir angka populasi yang terus meledak akan berpengaruh terhadap sumber-sumber daya alam yang terus berkurang, berdampak buruk bagi lingkungan, dan bikin hidup orang miskin tambah berat. Berdasarkan data PBB, 50 persen penduduk miskin dunia hidup di India dan dalam proyeksi terbaru, India dalam 50 tahun ke depan akan menjadi negeri terpadat di dunia, melampaui China.

Terhadap gagasan listrik dan televisi yang dapat membuat orang punya kesibukan lain selain prokreasi, Anjana Arora malah mengejek, katanya, "Itu merupakan ide bodoh. Hanya satu cara merubah mentalitas orang, yaitu melalui pendidikan."

Namun, tidak semua orang mengecam ide tersebut. "Itu sebuah ide yang bisa diterapkan," kata AR Nanda. Beberapa tahun lalu, Nanda membantu membuat draf kebijakan untuk menekan laju pertambahan penduduk India dan sekarang dia memimpin Yayasan Kependudukan India.

Dia mengatakan, selagi pendidikan dan akses terhadap perawatan kesehatan masih belum terjangkau, menyalurkan listrik ke desa-desa bukan ide yang buruk. "Hal itu memberi sebuah pesan yang jelas dan keras bahwa kami perlu melakukan sesuatu yang mudah dicerna oleh orang-orang dan yang mencegah orang melakukan hal-hal yang tidak masuk akal dalam membuat lebih banyak anak."

Dia mengatakan, telah ada studi yang membuktikan kaitan antara nonton televisi dengan penurunan angka kelahiran. Sebuah survei yang dilakukan tahun 2006 oleh seorang ahli seks Italia mengungkapkan bahwa pasangan yang punya televisi di kamar tidur melakukan aktivitas seksual setengah lebih kurang dibanding pasangan yang tidak punya televisi di kamarnya.

Lalu, apa kata Omar Mohammed, laki-laki dengan 24 anak tadi. "Setelah menonton televisi, ketika kami melihat hal-hal yang berkilauan, kami mungkin akan bikin lebih banyak anak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com