Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PR Panjang Tangani Kanker Payudara

Kompas.com - 15/01/2010, 04:13 WIB

Kalau masyarakat sudah mendapat penyuluhan cara hidup sehat—mengurangi makan lemak dan lebih banyak makan makanan berserat seperti buah dan sayuran, menghindari paparan asap rokok dan pestisida—yang perlu ditularkan kemudian adalah kewaspadaan dengan deteksi dini.

Tindak lanjut deteksi dini tentu saja perlu diantisipasi. Memang ada metode sadari (periksa payudara sendiri) yang bisa dilakukan setiap kali selesai menstruasi, tetapi begitu ada benjolan tetap diperlukan konfirmasi. Ini membutuhkan alat mamografi atau ultrasonografi, yang belum banyak dijumpai di tempat-tempat pelayanan kesehatan dasar.

Bagaimana bila hasil deteksi dini, biopsi, dan pemeriksaan tambahan lainnya menunjukkan positif kanker? Tindak lanjut itu tampaknya bakal menjadi pekerjaan rumah yang lebih berat lagi. Meski pemerintah menganggarkan Rp 4,6 triliun untuk menjamin pembiayaan kesehatan 76,4 juta masyarakat miskin, kenyataan menunjukkan akses untuk mendapatkannya masih ruwet dan tidak transparan.

Tidaklah mengherankan bila di salah satu upaya penyuluhan dan deteksi dini dalam program Pita Pink, seorang ibu sempat menggugat, ”Untuk apa saya diperiksa kalau untuk berobat juga tidak ada uangnya?”

Apa boleh buat. Pekerjaan besar ini ternyata membutuhkan koordinasi karena tidak mungkin dikerjakan sendiri. Maka, Depkes bisa menjadi motor untuk mengajak Kantor Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, perhimpunan profesi, maupun lembaga swadaya masyarakat untuk berbagi tugas: siapa mengerjakan apa. Dengan demikian, semua pekerjaan rumah bisa digarap bertahap, simultan, dan berkelanjutan sesuai skala prioritasnya.

Hanya dengan itu, pasien kanker payudara tidak perlu mati sia-sia dan bisa memiliki hidupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com