Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudah Lelah Tanda Jantung Payah

Kompas.com - 15/01/2010, 14:18 WIB

Sesak napas
Gejala awal payah jantung adalah mudah lelah, sering batuk hingga sesak napas berat, dan detak jantung lebih kencang. Kalau sudah begitu, aktivitas harian pun bisa terganggu. "Seperti kasus Agus, awalnya ia tidak masalah naik tangga tiga lantai. Lama-lama ia merasa cepat lelah," imbuh Dr. Santoso.

Para ahli jantung di New York Heart Association menetapkan empat tingkatan gejala lelah dan sesak napas akibat payah jantung. Pertama, pasien merasa sesak napas jika melakukan aktivitas berat.

Kedua, pekerjaan sehari-hari tidak dapat dilakukan dengan baik karena mullah lelah sampai sesak napas. Ketiga, aktivitas ringan dalam rumah pun bisa membuat sesak napas. Keempat, dalam keadaan istirahat pun pasien bisa mengalami sesak napas.

Dari tingkatan tersebut, bisa terbayang kegiatan apa yang-boleh dan tidak boleh dilakukan pasien. "Jika masih tahap awal, olahraga mungkin tidak terlalu masalah. Kalaupun mau, pilih jenis olahraga yang tidak banyak menghabiskan tenaga, misalnya jolting atau jalan sehat. Tapi, jika sudah tahap keempat, sepertinya sulit bagi pasien untuk beraktivitas," paparnya.

Tak bisa diperbaiki
Pengobatan payah jantung hanya bertujuan mencegah kerusakan lebih lanjut. "Jadi pengobatan tidak untuk memperbaiki otot jantung yang rusak. Karena otot tersebut sudah sulit diperbaiki dengan terapi obat," ujarnya.

Pengobatan dilakukan berdasarkan penyebab. Jika payah jantung karena hipertensi, hipertensinya harus ditangani terlebih dahulu. "Obat pendukung untuk mengeluarkan cairan dari jantung atau mengurangi beban kerja jantung juga bisa diberikan," kata Dr. Santoso.

Cara mudah mencegah payah jantung, yakni berpola hidup sehat. "Hipertensi, serangan jantung koroner, dan lainnya yang merupakan pencetus payah jantung disebabkan pola hidup tidak baik. Cara mencegah yang paling efektif adalah pola hidup sehat: makan sehat, istirahat cukup, tidak stres, dan rajin olahraga," katanya. (GHS/Michael)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com