Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngidam Tak Dipenuhi, Bayi Bakal Ngiler?

Kompas.com - 17/04/2010, 12:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah bukan rahasia lagi, keinginan ibu hamil memang suka macam-macam. Mungkin di antara kita pun pernah mengalami hal tersebut, ya? Bahkan, tak jarang keinginan itu tak masuk akal. Misal, ingin menjitak kepala botak. Aduh!? Kita pun menyepakati bahwa hal tersebut wajar terjadi pada ibu hamil karena sedang masanya ngidam, begitu, kan, alasannya.

Menurut dr. Judi Januadi Endjun, Sp.OG, Sonologist, ngidam diartikan sebagai keinginan akan sesuatu, yang timbul secara tak terduga dan memiliki dorongan kuat untuk segera dipenuhi.

"Umumnya keinginan itu menyangkut makanan dan minuman. Namun bisa saja menyangkut sesuatu yang tak wajar dan dapat membahayakan ibu hamil." Misal, ngidam ingin makan tanah. Nah, sudah ketahuan, kan, apa bahayanya. Tanah dapat mengandung kuman-kuman penyakit (misal, toksoplasma) atau zat beracun (misal, limbah atau insektisida). "Bila hal tersebut terjadi, jangan tunda lagi segera hubungi dokter."

Penyebab

Walau dunia kedokteran sudah berkembang pesat, penyebab ngidam tetaplah misteri. "Bisa saja karena tubuh kekurangan sejumlah nutrien atau zat gizi tertentu. Akibat kekurangan tersebut, otak akan mengeluarkan respon dan menimbulkan keinginan untuk mencukupi kekurangan zat gizi tersebut," papar Judi. Misal, bila wanita hamil kekurangan zat besi, maka bentuk ngidamnya dapat berupa keinginan makan makanan yang mengandung zat besi. "Namun bila kebutuhan zat gizinya terpenuhi, biasanya ngidamnya akan hilang."

Selain karena kekurangan nutrien tertentu, ngidam diduga keras terjadi karena ada perubahan kadar hormon pada wanita hamil. Keadaan ini sering terjadi bersamaan masa terjadinya mual dan muntah (emesis gravidarum) akibat hormon Human Chorionic Gonadothropine (HCG).

"HCG sedang tinggi-tingginya saat kehamilan 60 hari atau 2 bulan dan menurun dengan sendirinya setelah kehamilan 4 bulan ke atas. Makanya, saat itu mual-muntah akan hilang." Itu sebabnya, ngidam hanya bersifat sementara. Tapi, pada keadaan tertentu, bisa saja berlangsung selama 9 bulan. "Biasanya terjadi karena ada masalah psikologi."

Penyebab berikutnya, karena kekurangan makanan terutama pada mereka yang melakukan program diet ketat dan tak terkontrol. Rangsang bau pun sering menjadi penyebab. Misal, bau roti bakar, cokelat, atau bensin. "Hal ini dimungkinkan karena perubahan hormon. Akibatnya indra penciuman jadi sensitif."

Tak hanya itu, perubahan emosi pun bisa menjadi pemicu ngidam. Gangguan emosi sering terjadi pada lingkungan rumah yang tak baik (kumuh), penghasilan rendah (sosial ekonomi rendah), atau emosi yang labil. Bukankah orang hamil butuh ketenangan, suasana yang nyaman, istirahat cukup, dan makan makanan yang dia perlukan? "Nah, suasana kumuh tak membuat ia nyaman, kemudian makanan yang ia perlukan juga bisa jadi kurang, sehingga memicu timbulnya ngidam."

Cara mengatasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com