Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenikmatan dalam Secangkir Teh

Kompas.com - 31/05/2010, 16:27 WIB

Oleh: Lusiana Indriasari dan Yulia Sapthiani

MARI minum teh. Tradisi nge-teh yang sudah dikenal masyarakat dunia sejak berabad-abad itu kini dikemas sebagai gaya hidup, yang semakin digemari anak muda.

Hari menjelang sore ketika kaki menginjak kawasan perbelanjaan Orchard, Singapura, pertengahan April lalu. Kami masuk ke pusat perbelanjaan Ion Orchard. Di lantai dua mal itu, ada tempat minum teh TWG Tea Salon & Boutique. TWG adalah kependekan dari The Wellness Group, perusahaan teh yang didirikan sejak tahun 1837. Selain mendistribusikan teh ke berbagai negara, TWG juga memiliki beberapa rumah teh yang berlokasi di mal-mal Singapura.

Berdiri di tengah-tengah selasar mal, rumah teh ini berdinding kaca. Ratusan koleksi teh yang dikemas dengan kaleng berwarna-warni berjajar di meja dan lemari berbentuk silinder yang bisa diputar. Ada sekitar 800 koleksi teh yang dijual di rumah teh TWG. Jumlah itu memang sangat banyak. Tak perlu bingung. Ada petugas yang mahir menerangkan produk yang dijual berikut cita rasanya.

Teh di TWG didatangkan dari perkebunan teh di berbagai negara, seperti China, India, Sri Lanka, Nepal, China, Taiwan, Banglades, Jepang, Korea, Thailand, Vietnam, Indonesia, Argentina, Brasil, Rwanda, hingga Kamerun.

Teh dari setiap negara ini memiliki banyak varian, seperti teh Darjeeling dan Assam dari India; Ti Kuan Yin, Jade Dragon, atau Imperial Keemun dari China. Oleh TWG, teh itu kemudian dijual dengan cita rasa asli atau dicampur dengan berbagai macam citra rasa, seperti pepermin, citrus, bergamot, dan lain-lain. ”Anak muda tidak mau hanya minum teh klasik saja, mereka ingin sesuatu yang segar,” kata Melisasa Lee dari TWG.

Tea Addict

Sekarang mari kita singgah di beberapa rumah teh yang ada di Jakarta. Di Jalan Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta, ada Tea Addict yang buka sejak tahun 2003. Dengan konsep ”minum teh di rumah”, Tea Addict mengadaptasi suasana rumahan dengan memasang sofa-sofa besar mengelilingi meja. ”Supaya tamu bisa lebih rileks saat minum teh,” kata Nanda Tessa Monica, Store Manager Tea Addict di Jalan Gunawarman.

Lantai kayu yang berkesan hangat serta temaram lampu menambah rileks suasana di dalam rumah teh itu. Pada hari kerja, Tea Addict dipenuhi kalangan eksekutif muda yang memilih nge-teh sepulang kerja daripada dikepung kemacetan. Sementara pada akhir pekan, rumah teh ini menjadi tempat nongkrong keluarga atau pasangan muda.

Tea Addict lebih berkonsentrasi pada teh lokal dari perkebunan di Ciwidey, Jawa Barat. Dari teh lokal ini kemudian dicampur dengan berbagai macam cita rasa sehingga menghasilkan teh english breakfast, earl grey, atau teh oolong. Ada sekitar 50 jenis minuman teh yang ditawarkan dengan kategori green tea, black tea, dan white tea. Teh yang dipesan dalam keadaan panas disajikan dalam teko, sementara untuk teh dingin disajikan dalam gelas besar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com