Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isotop Yodium Atasi Kanker Prostat

Kompas.com - 14/07/2010, 04:33 WIB

Hasil pengembangan teknologi produksi radioisotop adalah Iridium-192 yang dibuat melalui aktivasi neutron. Waktu paruh isotop iridium 73,8 hari dan radiasi maksimumnya 675 keV. Iridium-192 untuk terapi laju dosis rendah telah diproduksi di Indonesia. Sedangkan Ir-192 untuk laju dosis tinggi telah dikaji pengembangannya dengan memanfaatkan reaktor Gerrit A Siwabessy milik Batan di Puspiptek Serpong, urai Rohadi.

Iridium-192 adalah radioisotop pemancar sinar gamma energi tinggi. Ir-192 digunakan sebagai sumber tertutup yang didekatkan ke jaringan kanker, tidak diimplantasi ke dalamnya, jelas Kepala PRR Batan Abdul Mutalib.

Implantasi I-125

Belakangan Batan berhasil membuat Iodium-125 sejak tahun 2009 untuk brakiterapi dengan teknik implan atau pencangkokan. Isotop tersebut diproduksi menggunakan Xenon-Loop System. Saat ini hanya ada tiga negara di dunia yang memiliki Xenon-Loop System. Selain Indonesia adalah Amerika Serikat dan Kanada.

Iodium-125 yang diproduksi dari sasaran isotop Xenon-124 berbentuk gas berhasil diproduksi. Iodium-125 merupakan pemancar gamma murni dengan energi 35,5 keV. Radioisotop ini memiliki waktu paruh 60 hari. Radiasi gamma energi rendah merupakan radiasi yang efektif untuk penanganan kanker dan memiliki efek samping kecil.

Brakiterapi dapat dikatakan sebagai terapi yang bertarget pada sel-sel kanker saja. Keunggulan I-125 ini adalah radiasi gammanya sangat lemah, maka semua energi radiasi akan diserap seluruhnya oleh jaringan kanker melalui efek fotolistrik sehingga tidak ada radiasi gamma yang lolos masuk ke dalam jaringan sehat.

Butir I-125 yang seukuran biji beras pada brakiterapi saat ini sedang diuji coba di RS Hasan Sadikin sebelum disosialisasikan ke semua rumah sakit di Indonesia yang memiliki fasilitas radiologi dan lebih difokuskan untuk terapi kanker prostat, meskipun nantinya bisa digunakan untuk solid tumor lain yang berada dalam keadaan statis.

Pada masa mendatang radioisotop I-125 akan berperan sebagai terapi radiofarmaka yang sangat efektif karena mampu memancarkan Auger elektron yang efektif merusak DNA sel kanker. Penggunaan I-125 untuk mengatasi kanker prostat telah lama dilakukan di AS. Jumlah penderita kanker prostat di negeri Paman Sam ini sekitar 200.000 pasien per tahun.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 25 persen ditangani dengan brakiterapi menggunakan butir implan berupa mikrokapsul titanium yang di dalamnya dimasukkan radioisotop. Sebanyak 60 persen dari butir implan tersebut menggunakan radioisotop I-125, sedangkan sisanya menggunakan radioisotop Paladium-103.

Metode ini terbukti efektif untuk penanganan kanker prostat. Data dari Amerika Serikat menunjukkan, dalam satu dasawarsa terakhir tingkat penyembuhan kanker prostat menggunakan butir implan sebesar 80-93 persen.

Brakiterapi telah terbukti menjadi solusi masalah kesehatan di beberapa negara. Bahkan, di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Jepang, penanganan kedokteran dengan brakiterapi telah menjadi salah satu tulang punggung dalam mengatasi masalah kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com