Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Overdosis Jamu Murah, 2 Kaki Diamputasi

Kompas.com - 30/09/2010, 07:06 WIB

BLITAR, KOMPAS.com - Gara-gara overdosis minum jamu asam urat seduhan, Winda Utami (21), warga Dusun Dewi, Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar sudah kehilangan satu kaki kirinya. Kini, dia akan kehilangan kedua kakinya sekaligus.

Awalnya, Winda meminum dua bungkus jamu asam urat seduhan penghilang rasa linu dan capek sekaligus. Menurut ayah Winda, Suyadi (55), itu terjadi sejak 2005 silam tapi dampaknya terasa hingga kini.

Dulu, Winda yang pulang dari tempat bekerja sebagai pembantu rumah di Kota Kediri itu mengeluh sangat capek. Selanjutnya, ia meminta tolong ayahnya membelikan jamu seduhan ke warung di sebelah rumah.

Karena harga satu bungkus jamu asam urat seduhan Rp 500, maka Winda dibelikan empat bungkus. Karena ingin rasa linu dan capeknya segera sembuh, Winda meminum dua bungkus jamu sekaligus.

“Setelah meminum jamu itu dia terlihat tidak apa-apa dan rasa linu serta capek berangsur hilang,” kata Suyadi di RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Blitar.

Namun, dua jam kemudian Winda merasa pusing dan tidak sadarkan diri. Karena sampai pukul 03.00 WIB belum juga sadar, Winda oleh keluarga dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.

Namun karena peralatan tidak lengkap, akhirnya Winda dirujuk ke RS Syaiful Anwar (RSSA) Malang. Setelah menjalani perawatan intensif akhirnya Winda sadar dari pingsan panjang. Menurut keterangan dokter RSSA, diketahui Winda mengalami pembekuan darah di seluruh tubuhnya.

Selanjutnya Winda menjalani perawatan medis hingga satu bulan di RSSA hingga akhirnya dibawa pulang paksa oleh keluarga. Sejak saat itu, rasa sakit di kaki kiri tidak lagi bisa ditahan. Apalagi di kaki sebelah kiri mulai muncul bercak hitam dan terus menyebar.

Winda yang kini telah menikah namun belum dikaruniai anak karena dua kali keguguran itu, kemudian dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Dokter memutuskan kaki kiri Winda harus diamputasi.

Setelah diamputasi kaki kiri, kini giliran kaki kanannya yang sakit. Lantaran tak tahan menahan rasa sakitnya, Winda meminta agar kaki kanannya diamputasi juga kepada dokter yang merawatnya kini di RSUD Ngudi Waluyo. Hanya saja, Winda berharap ada dermawan yang mau membantunya meringankan biaya perawatan. (aru)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com