Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Batik agar Tak Jadi Tren Sesaat

Kompas.com - 03/10/2010, 04:01 WIB

Tampil dalam balutan kemeja batik lengan pendek bercorak biru dengan dasar putih, pria kelahiran Tarutung, Sumut, itu mengungkapkan kekhawatirannya apabila batik hanya menjadi tren sesaat yang hilang begitu bergeraknya sang waktu.

Oleh karena itu, ia menegaskan perlunya membangun kesadaran kepada masyarakat Indonesia agar batik tidak hanya menjadi tren sesaat. "Agar identitas dan kecintaan batik di kehidupan modern ini tidak memudar," katanya.

Masyarakat Indonesia, katanya, mengemban tanggung jawab besar untuk melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa.

Untuk itu, dia menganjurkan setiap orang mengetahui "backstage" setiap jenis batik di Indonesia, minimal batik yang menjadi koleksinya.

"Jangan hanya batiknya, tetapi misal kuliner dari daerah itu, bagaimana kehidupan masyarakatnya, atau kesenian yang lain," kata pria yang mengaku telah melakukan perjalanan ke Cirebon, Pekalongan, Yogya, Solo, dan sejumlah kota penghasil batik lainnya.

Dengan bangga dia menunjukkan sejumlah koleksi foto yang menjadi bukti bagian dari perjalanannya menemukan akar dari setiap lembar kain batik yang menjadi ciri khas daerah-daerah yang membuatnya.

"Batik tidak hanya sekadar wujud fisik busana khas Indonesia, tetapi terdapat proses panjang, cita rasa, dan estetika yang dibalut dengan perasaan dalam pembuatannya," katanya.

Edward yang sore itu menampilkan beberapa koleksi terbarunya menegaskan bahwa setiap goresan canting dalam proses pembuatan batik melibatkan emosi dan memesankan banyak aspek kehidupan lingkungan sekitarnya.

Tradisi Indonesia

Kapan tepatnya orang Indonesia mengenal batik dan muasal kata batik, hal itu menjadi perdebatan hingga sekarang sekalipun sejumlah pihak menyebutkan bahwa batik telah menjadi bagian kehidupan rakyat Indonesia sejak era Majapahit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com