Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Psikiater Masih Minim

Kompas.com - 10/01/2011, 09:46 WIB

Direktur Medik dan Keperawatan RSJMM Eka Viora mengatakan, keberadaan dokter umum di puskesmas bisa mendeteksi orang yang mengalami depresi asal dokter itu punya cukup waktu melayani setiap pasiennya.

”Konsultasi atau konseling tidak cukup hanya lima menit. Perlu waktu yang agak lama agar pasien bisa leluasa bercerita. Jadi, kendati dokter di puskesmas terlatih untuk mendeteksi gangguan jiwa, tetapi jumlah dokter yang ada masih terbatas sehingga waktu periksa setiap pasien singkat,” ujar Eka.

Di rumah sakit jiwa tenaga medis untuk mengatasi gangguan jiwa banyak dan berlapis, mulai dari perawat, psikolog, hingga dokter spesialis. Namun, sebagian besar pasien datang dengan kondisi sudah depresi berat dan mengganggu lingkungan sekitar.

Perlu sosialisasi

Eka berpendapat sosialisasi mengenai gangguan jiwa dan pemulihannya perlu terus didengungkan kepada masyarakat sehingga orang bisa leluasa konseling ke rumah sakit jiwa tanpa harus terbebani aneka stigma.

Hal serupa mengemuka dari psikolog Universitas Indonesia, Hamdi Muluk. ”Jangan sampai pemahaman masyarakat yang menganggap siapa yang ke psikolog adalah orang gila dan memalukan terus dipelihara. Gangguan jiwa adalah masalah yang bisa diobati,” kata Hamdi.

Nalini menyampaikan, semakin banyak psikiater yang dekat dengan masyarakat, semakin mudah masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis untuk mendapat pengobatan.

Kedekatan tenaga medis dan masyarakat ini sekaligus menyosialisasikan pentingnya pengobatan medis bagi penderita kesehatan jiwa dan sebagai upaya preventif mencegah orang untuk bunuh diri.

”Sosialisasi penting karena belum semua orang melek tentang kesehatan mental,” ujar Nalini.

Bertambah lagi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com