Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 dari 5 Anak Bungani Sakit Jiwa...

Kompas.com - 20/01/2011, 15:04 WIB

SIMALUNGUN, KOMPAS.com — Pekerjaan Bungani Boru Saragih Munthe, ibunda Siti Nuryalina Purba yang telah dipasung selama 20 tahun di kawasan Simalungun, Sumatera Utara, hanya sebagai tukang urut. Bungani jelas tak mampu menghidupi Butet—demikian Siti Nuryalina Purba biasa dipanggil.  (baca: Butet Melahirkan dalam Pasungan)

Beruntung, meskipun tak ada perhatian pemerintah terhadap Butet yang dianggap gila, warga dan tetangga Bungani kerap membantu kehidupan janda lima anak yang ditinggal mati suaminya sejak tahun 2005 silam tersebut. Menurut pengakuan Bungani kepada Tribun (Rabu, 19/1/2011), ada warga yang rutin memberikan makanan dan uang kepada Bungani agar dapat bertahan hidup.

Naas memang, dari kelima anaknya, ada tiga yang mengalami gangguan jiwa. Namun, hanya dua orang yang dipasung, Butet dan Janter. Sementara Epinal saat ini telah sembuh dan bisa hidup normal. Butet dipasung sejak tahun 1990, sedangkan Janter sejak tahun 1995. Keduanya dipasung di tempat berbeda, tetapi berdekatan.

Penyakit kejiwaan yang dialami ketiga anaknya merupakan keturunan dari suaminya, Samsudin Purba. Tiga saudara kandung suaminya pun mengalami penyakit kejiwaan. Bungani mengaku hanya pasrah melihat kondisi kedua anaknya yang masih terpasung di belakang rumah. Ia sangat berharap anaknya dapat sembuh dan hidup normal.

"Setidaknya aku bisa lihat anakku mati di hadapanku. Daripada mati dibunuh orang di luar nanti, makanya terus dipasung," ujar Bungani sambil terus meneteskan air mata.

Ia pun berharap banyak dari Pemerintah Kabupaten Simalungun untuk memberikan bantuan kepada dua anaknya. "Mau bantuan untuk makanan maupun pengobatan, atau apa pun tidak pernah diberikan pemerintah, tapi saya sangat berharap pemerintah mau bantu," ujar Bungani.

Camat Pane Jan Petrus tak mengetahui ada warganya yang sudah dipasung sekitar lima tahun di wilayah yang dipimpinnya. "Saya tidak tahu, saya baru tahu karena kalian beri tahu," ujar Jan Petrus yang dihubungi via seluler.

Jan Petrus yang baru menjabat sebagai camat sekitar dua bulan berjanji akan mengoordinasikan permasalahan tersebut dengan instansi terkait. "Saya kan masih baru, lebih kurang sekitar 2 bulan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com