Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergumulan Sebelum Operasi Plastik

Kompas.com - 07/02/2011, 09:01 WIB

”Saya sih menolak pasien seperti itu, sebab persoalan mereka bukan di tubuhnya, tapi mungkin psikologinya,” ujar Enrina, Selasa lalu di Klinik Ultimo Aesthetic & Dental Center, Plaza Asia, Jalan Jenderal Sudirman.

Animo masyarakat untuk menjalani operasi plastik beberapa tahun terakhir memang kian besar. Seingat dokter Irena, ”demam” operasi plastik muncul setelah Titi DJ secara blak-blakan mengatakan dirinya menjalani operasi plastik. Sejak saat itu, kata Irena, banyak orang antre minta dioperasi plastik.

Hingga kini demam itu belum reda. Mari kita tengok Klinik CBC di Jalan Wijaya 2, Jakarta Selatan. Rabu (2/2) siang, dokter Irena Sakura Rini mengoperasi tumor di wajah seorang pasien. Operasi belum kelar, dia sudah ditunggu seorang ibu yang ingin memeriksakan perutnya pascaoperasi tummy tuck. Besoknya, Irena memasang implan pada payudara seorang pasien di Rumah Sakit Omni Hospital, Tangerang. Di luar itu masih ada 14 perempuan asal Cilacap yang menunggu jadwal untuk operasi plastik.

Di Klinik Ultimo Aesthetic & Dental Center, Selasa (1/2), ada tiga perempuan muda yang menunggu dokter Enrina Diah. ”Setiap hari, ada saja yang minta di-treatment, baik yang nonbedah maupun bedah,” katanya.

Siang itu Enrina mempraktikkan prosedur pengencangan wajah nonbedah yang disebut ulthera pada seorang perempuan. Dia menggunakan alat yang bentuknya seperti pengering rambut yang digilaskan perlahan di wajah si pasien. ”Treatment ini sedang heboh, peminatnya banyak,” kata Enrina.

Operasi kecantikan kini benar-benar menjadi bisnis. Dan, rezeki dari bisnis ini menciprat juga ke Ifwan Fitra, pemasok implan silikon. Dia menyediakan 10-15 pasang implan impor dari Brasil untuk kebutuhan bedah kecantikan dan rekonstruksi. Harga per pasangnya Rp 7 juta-Rp 15 juta dengan ukuran berkisar 150 cc hingga 660 cc. Dia juga memasok peralatan bedah estetik canula yang digunakan untuk sedot lemak.

(Budi Suwarna/Mawar Kusuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com