Sejauh ini di Guangzhou, menurut Wang pasien sirosis hati yang melakukan terapi sel punca memperoleh hasil yang baik. "Dari 30 kasus, 22 pasien sirosis fungsi hatinya terus membaik setelah 12 minggu pasca terapi dan tidak ada lagi cairan di perut," katanya.
Ada beberapa faktor yang menentukan tingkat keberhasilan terapi sel punca, antara lain lamanya penyakit yang diderita, faktor usia, dan ada tidaknya riwayat penyakit lain.
"Makin muda usianya, makin besar peluang kesembuhannya. Namun untuk sirosis hati, jika ditemukan ada tumor atau kanker terapi sel punca tidak kami lakukan," imbuhnya.
Metode sel punca pada sirosis hati stadium akhir harus dilakukan dengan dua kali pengambilan sel punca. "Bila satu kali pembiakan belum tentu semua sel bisa dipakai," katanya.
Dalam satu kali terapi, disuntikkan 100 juta sel punca baru. Biaya satu kali terapi, termasuk pembiakan dan penyuntikan kembali mencapai 60.000 RMB (Yuan) atau sekitar Rp 780 juta.
Sel punca yang diambil dari embrio menurut Wang sebenarnya memberikan hasil lebih baik, namun sampai saat ini penggunaannya masih terganjal etika karena mengambil sel dari embrio hidup dan bernyawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.