Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Ikan Mati di Marunda

Kompas.com - 04/06/2011, 04:46 WIB

Tidak dilaporkan

Beberapa nelayan mengakui, mereka tak melaporkan kejadian itu kepada kelurahan ataupun kepolisian setempat. Menurut seorang nelayan, Darso (55), hal itu dikarenakan sulit bagi mereka untuk menentukan dari mana asal limbah itu.

”Nanti, kalau kami lapor, malah salah karena tidak bisa menunjukkan buktinya,” katanya.

Itu pula sebabnya mengapa sebagian besar nelayan lebih memilih pasrah menyaksikan ribuan ikan mati di muara KT meski mereka menyayangkan kejadian itu. Mereka juga tidak mempersoalkan hasil tangkapan udang peci yang masih disimpan di dalam jala apung ikut mati seluruhnya, dengan rata-rata setiap nelayan memiliki lebih dari lima kilogram udang peci. Padahal, udang itu merupakan penghasilan utama nelayan di muara KT karena per kilogramnya biasa dihargai Rp 50.000.

Minimnya pengetahuan nelayan juga menyebabkan mereka tak peduli bahaya dari bangkai ikan yang mereka jaring. Apalagi, kata Darso, diperkirakan ikan tidak akan muncul lagi di sekitar muara KT selama lebih dari dua pekan pasca-kejadian matinya ribuan ikan itu. Hal itu dipelajarinya dari kejadian serupa setahun lalu, yang menyebabkan nelayan tak dapat menjaring ikan lebih dari dua pekan.

”Kami ambil ikan-ikan ini juga sebagai simpanan agar tetap bisa punya uang sampai dua pekan mendatang,” katanya.

Diolah jadi ikan asin

Supaya ikan dan udang tetap laku dijual, sebagian besar dari nelayan mengolah ikan-ikan itu menjadi ikan asin. Selain dapat disimpan dalam waktu lama, bau tak sedap dari ikan itu juga bisa hilang dengan diasinkan.

Menurut Nani (40), proses pengasinan pada mulanya memang dilakukan untuk menyiasati bau tak sedap yang muncul dari bangkai ikan tersebut. ”Kalau dijual langsung ke pasar, tidak laku. Baunya tidak enak,” katanya.

Nelayan asal Cirebon yang sudah menetap di Kampung Marunda Kepuh lebih dari 10 tahun ini mengaku, untuk mengurangi bau tak sedap, ikan dicuci berkali-kali hingga bersih, setelah itu baru digarami. Udang peci hasil tangkapannya yang mati juga ikut diasinkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com