Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keamanan Vaksin Kembali Ditegaskan

Kompas.com - 26/08/2011, 07:23 WIB

Kompas.com - Para ilmuwan kembali menegaskan keamanan vaksinasi. Beberapa efek samping ringan memang bisa terjadi pasca imunisasi namun mereka menyatakan sampai saat ini tidak ada bukti bahwa vaksin akan menyebabkan autisme atau diabetes tipe 1.

Laporan tersebut disampaikan oleh panel ilmuwan di Amerika Serikat setelah melakukan kajian mendalam pada 1.000 penelitian. Riset ini dianggap sebagai riset efek samping vaksin paling komperhensif sejak tahun 1994.

Ketakutan akan efek samping vaksin telah menyebabkan banyak orangtua melewatkan jadwal imunisasi anaknya. Hal itu juga membuat beberapa vaksin diformulasi ulang.

"Kami telah mengkaji lebih dari 1.000 laporan evaluasi dari bukti epidemiologi dan biologi seputar efek samping vaksin. Hasilnya jelas bahwa efek sampingnya mayoritas ringan dan sembuh sendiri. Hanya sedikit yang efek sampingnya berat," kata Ellen Wright Clayton, profesor pediatrik dan ketua panel ilmuwan.

Panel ilmuwan itu meneliti 8 jenis vaksin, yakni MMR (measles-mumps-rubela), DTap (dipteri, tetanus, acellular pertusis), varisela, influenza, hepatitis B, meningococcal, tetanus dan vaksin HPV.

Vaksin-vaksin tersebut melindungi dari penyakit penjamu seperti cacar, gondong, batuk rejan, hepatitis, difteri, tetanus, cacar api, meningitis dan pneumokokus dan kanker serviks.

Sekaligi lagi, para ilmuwan tidak menemukan bukti vaksin MMR menyebabkan autisme atau diabetes tipe 1.

"Vaksin DTap tidak sebabkan diabetes tipe 1 dan vaksin flu tidak menyebabkan Bell palsy (kelumpuhan sementara di wajah) serta tidak menyebabkan asma memburuk," kata Clayton.

Ia menambahkan efek samping yang timbul biasanya sementara, misalnya kejang pada vaksin MMR tetapi hanya pada anak yang sedang menderita demam tinggi lalu divaksin. Tetapi efek sampingnya sebentar.

"Efek samping tersebut tidak bersifat jangka panjang dan itu bukan tanda anak akan menderita epilepsi," ujarnya.

Sementara itu vaksin MMR juga diketahui akan menyebabkan inflamasi pada otak jika diberikan pada orang yang menderita gangguan kekebalan tubuh berat.

Pada vaksin varisela untuk mencegah cacar api, beberapa efek samping yang bisa timbul antara lain pneumonia, hepatitis, meningitis atau pembengkakan di otak tetapi jarang dan hanya ditemukan pada orang yang mengalami gangguan sistem imun.

Enam jenis vaksin (MMR, varisela, influenza, hepatitis B, meningokokus dan tetanus) juga bisa menimbulkan reaksi alergi pasca disuntik. Karena itu pasien disarankan untuk tidak langsung meninggalkan tempat dokter 15 menit pasca imunisasi untuk memastikan tidak adanya reaksi alergi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com