Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Pria Ogah Pakai Kondom

Kompas.com - 02/11/2011, 09:24 WIB

4. Kondom gagal cegah kehamilan

Kegagalan kondom dalam pencegahan kehamilan timbul lebih karena pemahaman yang kurang di masyarakat. Kegagalan kondom lebih sering disebabkan pemakaianya yang tidak benar, bukan karena mutu kondom itu sendiri. Beberapa penelitian di Amerika Serikat menunjukkan, sekitar 30-60 persen pria mengaku selalu menggunakan kondom, tetapi di antara mereka yang menggunakan kondom belum tentu memakainya secara benar.

"Turunnya keefektifan kondom lebih disebabkan pada faktor manusia. Jadi jangan gunakan kuku saat menyobek bungkusnya, jangan taruh di dompet, dan sebelum digunakan harus dilihat dulu kedaluarsanya," kata Bondan saat kunjungan media ke PT. Mitra Rajawali Banjaran, Bandung, Selasa, (1/11/2011).

5. Mudah lepas, pecah atau sobek

Kondom telah diuji dengan ketat di laboratorium. Kondom tergolong produk kesehatan dan pengujiannya berada di bawah Departemen Kesehatan. Pada waktu diproduksi di pabrik pun kondom akan melalui serangkaian pengujian ulang sebelum dikemas. Beberapa studi di AS menunjukkan bahwa angka kondom pecah kurang dari 2 persen.

"Untuk memenuhi Standar Mutu Internasional (ISO 4074) tiap helai kondom yang diproduksi harus melalui uji elektronis, karena itu tidak mudah robek," kata Bondan.

6. Virus HIV dapat menembus kondom

Ada anggapan bahwa kondom mengandung lubang-lubang yang bisa dilalui HIV. Hal ini memang benar kalau kondom terbuat dari bahan alami seperti usus domba. Tetapi kondom jenis itu sudah jarang diproduksi. Kondom lateks, yang lazim ditemukan di pasaran, cukup kuat dan sudah diuji untuk menahan mikro-organisme termasuk sperma dan HIV.

"Kondom memang ada pori tapi sangat kecil sekali. Studi laboratorium membuktikan, bahwa kondom yang terbuat dari lateks sangat kedap untuk mencegah masuknya HIV," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com