Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjadi "Single Mom" yang Selalu Positif dan Bahagia

Kompas.com - 22/12/2011, 10:39 WIB

Iman dan ilmu, inilah dua hal yang selalu ditanamkan Erli kepada anak-anaknya. Pengalaman pahit orangtuanya merupakan pembelajaran. Menurut Erli, dengan menanamkan pentingnya iman dan ilmu kepada ketiga anak laki-lakinya, ia yakin kelak mereka akan menjadi pemimpin yang bertanggung jawab. Ia berharap anak laki-lakinya memiliki kemandirian dan kemampuan untuk membuat keputusan dalam setiap tahapan kehidupannya.

Bimbingan Erli terhadap anak-anaknya membuahkan hasil. Anak sulungnya tumbuh sebagai pribadi mandiri, bahkan mendukung penuh ibunya, dengan memilih berkarier di industri hiburan sebagai model dan pelaku peran. Tanggung jawab berhasil ditanamkan Erli kepadanya, karena si sulung, Rio, juga membuktikan ia tetap berprestasi di sekolahnya. Rio menjadi contoh bagi kedua adik-adiknya, yang juga memiliki prestasi membanggakan.

Menjawab tantangan
Keputusan menjadi single mom mendatangkan perasaan bersalah, karena melahirkan status sosial yang membuat anak-anak merasa berbeda dari kebanyakan anak lainnya. Inilah tantangan terbesar yang juga dirasakan Erli.

Tantangan lainnya adalah juga dengan menyeimbangkan peran profesional dan peran ibu. Erli adalah sosok profesional yang memiliki karier cemerlang sebagai Corporate Communication Manager Martha Tilaar Group.

Rasa bersalah dan tantangan untuk menyeimbangkan peran, dihadapi dengan berbagai cara oleh anak pertama dari lima bersaudara ini. Ia pun berhasil menjalankan tanggung jawab besar atas pekerjaan, namun tetap memiliki kedekatan bersama anak-anaknya.

Waktu yang sempit boleh jadi merupakan keterbatasan bagi ibu bekerja, namun bukan berarti tak ada cara untuk meningkatkan kedekatan yang menjadi sumber rasa kepercayaan anak terhadap orangtuanya.

"Saya merasa tidak mungkin menjadi role model bagi anak-anak karena saya perempuan. Waktu saya untuk mereka sempit karena harus bekerja dan mengurus segala hal yang dulu tidak saya lakukan ketika ada pasangan. Namun, semua hal itu saya siasati dengan hubungan yang berkualitas, komunikasi yang asyik, mengkondisikan kewajaran bagi anak-anak sehingga mereka tetap merasa 'normal', menikmati setiap keceriaan dalam hidupnya dan tetap berprestasi," Erli menjelaskan apa yang ia lakukan untuk menjawab tantangan menjadi single mom.

Kemampuan menghadapi berbagai tantangan menjadi orangtua tunggal, menjadikan Erli sosok single mom yang bahagia. "Saat ini saya cuma merasa sebagai seorang ibu yang bahagia. Memiliki anak yang sehat, baik, berprestasi. Saya bukan wonder woman yang sering orang bilang kepada saya. Saya juga punya kelemahan, terutama dari sisi yang harus atasi sebagai peran bapak untuk anak-anak," ungkapnya.

Menjadi orangtua tunggal memberikan pandangan baru bagi Erli. Ia meyakini, "Kini saya percaya, apa pun status seseorang, itu tidak akan menghalanginya untuk bahagia dan tidak juga lantas melepaskannya dari berbagai masalah," ungkapnya.

Erli memahami, siapa pun berhak bahagia. Inilah juga yang ditekankannya kepada anak-anaknya, bahwa tak ada alasan untuk tidak bahagia, tidak berprestasi, bagaimanapun kondisinya. Ia pun berhasil membuktikannya, dengan memiliki anak-anak yang mandiri, berprestasi, penuh cinta kasih, dan empati.

"Saya sangat menentang pendapat orang bahwa single mom itu penuh dengan masalah, banyak beban dan akan menganggu kinerja dan prestasinya. Selama kita berpikir dan bertindak positif, maka hal positif juga yang akan terjadi dalam kehidupan kita," kata Erli yang memahami orangtua tunggal memiliki tantangan sosial, harus berhati-hati bersikap karena masih harus berhadapan  pandangan masyarakat yang sensitif atas status sosial ini.

Bagi Erli, kebahagiaan adalah juga milik orangtua tunggal sepertinya, yang bisa didapatkan dengan selalu berpikir dan bertindak positif. Erli membuktikannya, dengan tak ada satu orang pun yang menyudutkannya dengan sikap atau perkataan negatif begitu menjalani status sebagai orangtua tunggal.  Justru dukungan dan sikap menghargai yang dirasakan dan diterima dari sekelilingnya, lantaran pribadi positif yang mengalir dari dalam diri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com