Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi "Backpacker"? Yuk...!

Kompas.com - 28/12/2011, 04:49 WIB

Oleh Harry Susilo dan Defri Werdiono

”Berlibur adalah hak setiap orang. Hak kita juga menentukan biayanya,” ujar Ondo Sirait (33). Bermodalkan semangat dan tas besar di punggung, Ondo sudah berwisata ke hampir seluruh Indonesia dan luar negeri. 

Ondo adalah backpacker kawakan. Istilah itu merujuk pada turis yang biasa berwisata dengan biaya rendah. Karena selalu lekat dengan tas besar di punggung (backpack) saat bepergian, nama itu menjadi sebutan populer.

Ondo percaya, biaya tak seharusnya menjadi kendala untuk mendatangi tempat-tempat wisata pilihan. Biaya harus dapat kita tentukan sendiri.

Traveling ke tempat-tempat baru menjadi hasratnya sejak kuliah. Alih-alih berwisata konvensional melalui biro wisata dengan konsep ”itu-itu saja”, Ondo memilih jalur backpacker.

”Selain irit, berwisata ala backpacker bisa lebih meresapi petualangan selama perjalanan,” katanya.

Pengalaman baru, teman-teman baru, dan hal-hal baru yang ditemui sepanjang perjalanan membuat Ondo ketagihan.

Demi menghemat biaya, berbagai moda transportasi umum tak pantang dicoba, seperti bus dan truk barang. Bermalam di rumah ibadah hingga kantor polisi pernah dilakoninya.

Jaringan pertemanan di setiap daerah yang dikunjungi menciptakan tempat menginap gratis saat mengunjungi daerah itu lagi kelak. Informasi tujuan digali melalui interaksi dengan masyarakat lokal, termasuk cara termurah menuju lokasi. Ondo bisa menghemat 40 persen biaya.

”Faktor terpenting yang membuat orang sukses berwisata ala backpacker, 80 persennya ditentukan oleh jaringan,” kata Ondo.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau