Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi "Backpacker"? Yuk...!

Kompas.com - 28/12/2011, 04:49 WIB

Ia juga mengingatkan pentingnya detail perencanaan sebelum bepergian, misalnya tiket pesawat yang dibeli 3-4 bulan sebelumnya akan lebih murah.

Kiat murah

Kiat-kiat wisata murah juga ditempuh Gunawan Hendro Cahyono (47), backpacker asal Semarang. Saat pergi ke Beijing, China, bersama istrinya selama delapan hari pada September 2010, ia hanya menghabiskan Rp 6 juta. Untuk menghemat, ia tidak langsung naik pesawat dari Jakarta ke Beijing, tetapi memilih rute penerbangan Jakarta-Kuala Lumpur, kemudian disambung ke Guangzhou.

”Dari Guangzhou, saya dan istri naik kereta ke Beijing. Kalau naik pesawat langsung, sekitar Rp 3 juta. Dengan cara estafet begini, hanya habis Rp 1,2 juta per orang,” kata Gunawan yang mencari tahu informasi ini empat bulan sebelumnya.

Alhasil, Gunawan sudah berkeliling hampir di semua negara Asia Tenggara dan China dengan biaya jauh lebih murah dibandingkan dengan mengikuti program perusahaan turisme.

Kemarin, Kompas menjumpai Alex Hernandez (20) dan Carlos Serena (30) yang hendak ke Tanjung Priok, Jakarta Utara. ”Kami ingin cari tempat surfing yang bagus. Makanya kami mau cari peta dan tanya-tanya ke pelabuhan,” ucap Alex dengan bahasa Inggris beraksen Latin.

Alex dan Carlos—yang berasal dari Spanyol—sudah sebulan berada di Indonesia. Mereka menyusuri Sumatera dan Jawa menggunakan bus dan kereta api, bermalam di penginapan murah, makan di pinggir jalan, sembari mencari obyek wisata menarik.

Alex dan Carlos menganggarkan biaya makan, menginap, dan keperluan lain sebesar 10 euro (sekitar Rp 120.000) per hari. ”Saya membawa 2.000 euro (Rp 24 juta) untuk biaya hidup saya selama tiga bulan dan tiket pesawat pergi-pulang Spanyol,” ucap Alex yang libur tiga bulan dari perusahaan swasta tempatnya bekerja.

Berwisata ala backpacker memang kian marak. Bahkan, para backpacker dari seluruh dunia juga membentuk jaringan sendiri di dunia maya lewat milis, jejaring sosial Facebook, dan blog sehingga bisa saling kontak saat pergi ke negara tempat domisili rekan mereka. Di antaranya situs indobackpacker.com atau travelersfortravelers.com. Ada juga forum lain seperti backpackerdunia di milis Yahoo dan backpacker.indonesia di Facebook.

Cukup Rp 500.000

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau