Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meningkat Tajam, Siswa Penderita Mata Rabun di Asia

Kompas.com - 06/05/2012, 17:17 WIB

Tuntutan pendidikan ini juga semakin menekan penggunaan mata, tetapi cahaya dapat membantu memelihara mata, kata Morgan.

"Keluar rumah antara dua dan tiga jam. Walaupun matahari tidak bersinar, tetap merupakan hal yang penting," tuturnya.

Selama ini para peneliti percaya ada masalah genetik terkait dengan gangguan mata ini.

Sebelumnya diduga, penduduk dari China, Jepang, Korea, dan sejumlah negara lain rentan mengalami mata rabun. Namun, penelitian ini menunjukkan hal lain.

Di Singapura, dengan komunitas besar dari China, Melayu, dan India, angka miopia juga meningkat pesat.

Namun, Profesor Morgan mengatakan, masalah keturunan juga tetap berperan, tetapi bukan penyebab utama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com