Tuntutan pendidikan ini juga semakin menekan penggunaan mata, tetapi cahaya dapat membantu memelihara mata, kata Morgan.
"Keluar rumah antara dua dan tiga jam. Walaupun matahari tidak bersinar, tetap merupakan hal yang penting," tuturnya.
Selama ini para peneliti percaya ada masalah genetik terkait dengan gangguan mata ini.
Sebelumnya diduga, penduduk dari China, Jepang, Korea, dan sejumlah negara lain rentan mengalami mata rabun. Namun, penelitian ini menunjukkan hal lain.
Di Singapura, dengan komunitas besar dari China, Melayu, dan India, angka miopia juga meningkat pesat.
Namun, Profesor Morgan mengatakan, masalah keturunan juga tetap berperan, tetapi bukan penyebab utama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.