KOMPAS.com - Konstipasi atau lebih dikenal dengan istilah sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang mengalami pengerasan tinja yang berlebihan, sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya.
Seperti penyakit lain pada umumnya, banyak kesalahpahaman atau mitos di masyarakat tentang sembelit. Berikut adalah berbagai mitos seputar sembelit yang perlu Anda ketahui:
Mitos 1: Sembelit hanya diderita orangtua
Faktanya, orang tua menghadapi masalah sembelit biasanya karena faktor-faktor seperti kondisi medis, penggunaan obat, rendahnya tingkat aktivitas fisik dan gizi buruk. Tapi masalah pencernaan adalah kondisi umum yang bisa terjadi di semua kelompok usia. Sembelit bahkan bisa terjadi selama kehamilan, setelah melahirkan atau pada periode pascaoperasi.
Mitos 2: Sembelit menandakan tubuh butuh asupan serat lebih banyak
Faktanya, memang benar bahwa serat makanan adalah obat untuk sembelit. Tetapi itu tidak berarti tubuh Anda membutuhkan lebih banyak serat. Sembelit terkadang bisa disebabkan oleh masalah kesehatan seperti tiroid, stroke, penyakit parkinson, dan diabetes. Perlu perhatian dan intervensi dokter jika sembelit berlangsung lebih dari dua minggu atau jika Anda mengalami buang air besar dengan tinja berdarah menyakitkan.
Mitos 3: Semua jenis serat bisa mengurangi sembelit
Faktanya, ada dua jenis kandungan serat dalam makanan yakni serat larut dan serat tidak larut. Pilihlah makanan yang mengandung serat tidak larut untuk meringankan sembelit. Serat tidak larut hadir dalam jumlah berlimpah dalam makanan seperti roti gandum, sereal dan pasta. Sedangkan serat larut yang banyak terdapat di buah-buahan dan sayuran segar mungkinkurang efektif terhadap sembelit, tetapi dapat membantu dalam menurunkan kolesterol.
Mitos 4: Kopi dapat mengatasi sembelit
Faktanya, kafein di kopi dapat menyebabkan kontraksi otot-otot saluran pencernaan dan karenanya dapat merangsang buang air besar. Lantas mengapa kopi tidak termasuk dalam daftar solusi untuk mengatasi sembelit? Alasannya karena kopi memiliki sifat diuretik, yang menarik keluar cairan dari kotoran sehingga membuat tinja Anda menjadi lebih keras. Dengan demikian, memperburuk kondisi sembelit. Teh berkafein, cola, dan alkohol menghasilkan efek yang sama.
Mitos 5: Sembelit menghasilkan pembentukan racun dalam tubuh
Faktanya, banyak orang berpikir bahwa sembelit dapat mengarah ke penyerapan zat beracun di tubuh yang diakibatkan oleh tinja. Bahkan sebagian percaya bahwa kondisi seperti ini dapat memicu perkembangan penyakit seperti arthritis, asma dan kanker usus besar. Tapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa tinja menghasilkan racun atau kanker usus besar. Masalah sembelit bisa dicegah dengan penggunaan obat pencahar atau pembersih usus.
Mitos 6: Menelan permen karet dapat menyebabkan sembelit
Faktanya, permen karet tidak dapat menempel pada saluran pencernaan, seperti yang selama ini dibayangkan banyak orang. Tertelannya permen karet tidak akan menyebabkan sembelit.
Mitos 7: Usus harus bergerak setiap hari
Faktanya, sembelit adalah istilah relatif. Frekuensi buang air besar pada setiap orang sangat bervariasi. Ada yang tiga kali sehari atau bahkan sampai tiga kali seminggu. Gerakan usus dikatakan jarang apabila seseorang tidak buang air besar setelah lebih dari 3 hari. Sementara seseorang dianggap sembelit jika memiliki gerakan kurang dari seminggu.
Mitos 8: Sembelit karena sering menahan BAB
Faktanya, beberapa orang tidak menemukan cukup waktu untuk buang air besar. Beberapa bahkan mengabaikan 'panggilan alam' di tempat kerja atau di tempat lain dan menunggu sampai mereka mencapai rumah. Dalam kenyataannya, mengabaikan untuk BAB tidak hanya akan membuat Anda merasa tidak nyaman, tetapi juga dapat menyebabkan atau memperburuk sembelit.
Mitos 9: Kotoran berdarah adalah normal
Faktanya, Jika darah muncul dalam tinja Anda, Anda perlu memeriksa dengan dokter Anda. Warna merah darah menunjukkan bahwa Anda mungkin menderita wasir atau robekan di lapisan dubur yang menyebabkan terjadinya perdarahan. Namun, bila tinja berwarna marun atau bekuan dalam darah tinja berwarna hitam, Anda harus waspada. Darah ini mungkin berasal dari bagian lebih dalam dari saluran pencernaan.
Cara aman untuk mencegah sembelit adalah dengan minum banyak air, mengonsumsi makanan kaya serat dan melibatkan diri dalam beberapa bentuk latihan atau kegiatan fisik. Jangan lupa membatasi konsumsi alkohol pada tingkat yang moderat. Stres dapat memicu sembelit dengan memengaruhi keteraturan waktu BAB Anda. Penggunaan obat tertentu juga dapat memperburuk sembelit. Jadi, lebih baik segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami masalah ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.