Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapkan Manajemen Baru Mudik

Kompas.com - 28/08/2012, 05:54 WIB

Sumbang pikiran untuk menekan angka kematian saat mudik Lebaran diungkapkan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan. ”Kalau pemerintah mau menyubsidi pemudik bersepeda motor, KAI akan angkut 150.000 sepeda motor,” ujarnya.

Jonan mengatakan, dalam waktu seminggu menjelang Lebaran, akan dioperasikan kereta barang berkapasitas 6.000 peti kemas ukuran 40 kaki. ”Satu unit peti kemas bisa mengangkut 25 sepeda motor,” ujarnya. Dengan demikian, selama arus mudik dan arus balik, kata Jonan, KAI dapat mengangkut 300.000 sepeda motor.

”Satu sepeda motor jika sistemnya borongan, ongkos kirimnya Rp 100.000 itu sudah kami packing. Kalau disubsidi, ya, pemudik pasti mau, tetapi jika harus bayar Rp 250.000 seperti dulu, ya, berat,” kata Jonan.

Apabila dihitung, kebutuhan dana untuk mengangkut 300.000 sepeda motor itu ”hanya” Rp 30 miliar. ”Kalau tahun depan berhasil, tahun berikutnya kapasitas kereta ditambah,” ujar Jonan.

Ketua Umum Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Eka Sari Lorena pun menyarankan agar uang pertanggungan korban meninggal dunia dan kecelakaan digunakan untuk menyubsidi angkutan Lebaran.

”Katakanlah ada 800 orang yang meninggal, maka pertanggungannya Rp 20 miliar. Siapkan saja uang itu, lalu gelar tender terbuka bagi pengusaha bus, maka kami dapat mengangkut pemudik dengan aman,” ujar Eka.

Eka menegaskan, uang pertanggungan Rp 20 miliar banyak berarti bagi keselamatan pemudik. ”Sementara jika uang pertanggungan Rp 25 juta diberikan kepada keluarga korban, tidak banyak artinya. Apalagi jika yang meninggal dunia merupakan tulang punggung keluarga,” lanjutnya.

Batasi isi silinder

Sebanyak 61 persen angka kecelakaan dan kematian berasal dari pemudik yang menggunakan sepeda motor. Ketua Laboratorium Transportasi Fakultas Teknik pada Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno mengusulkan, pemerintah perlu menetapkan batas maksimal isi silinder (cc) sepeda motor untuk umum.

Penetapan batas maksimal isi silinder sepeda motor, ujar Djoko, dilakukan guna mengurangi kendaraan roda dua sebagai moda transportasi mudik atau jarak jauh kecuali sepeda motor berkapasitas besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com