Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengatasi Serangan Asma Akut

Kompas.com - 28/10/2012, 05:21 WIB

Tanda-tanda serangan

Penderita asma dan keluarga perlu memahami dengan baik mengenai tanda-tanda serangan asma berat. Di samping sesak, biasanya tidak dapat tidur telentang sehingga harus duduk. Bicara kurang jelas, hanya mampu menyebutkan beberapa kata dan terbata-bata serta otot bantuan pernapasan di sekitar leher tampak berkontraksi. Sering kali napasnya berbunyi (mengi). Pada keadaan ini, penderita harus segera dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit dan mendapat pertolongan yang tepat, jangan ditunggu terlalu lama.

Pada serangan asma yang lebih berat, penderita mungkin tidak mampu bernapas, bahkan kesadaran menurun. Di unit gawat darurat, dokter akan menilai beratnya serangan melalui tampilan klinis dan hasil laboratorium termasuk analisa gas darah. Pada keadaan berat sekali, adakalanya penderita perlu dirawat di unit perawatan intensif bahkan memerlukan bantuan alat atau mesin bantu napas. Jika sampai pada keadaan ini, keselamatan penderita dapat terancam. Oleh karena itu suatu hal yang sangat penting untuk mengenal serangan asma akut pada tingkat permulaan dan segera memberi pertolongan dengan tepat.

Jika tidak berhasil, segera bawa ke rumah sakit. Walaupun jarang, ada juga kejadian yang menyedihkan karena penderita meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit akibat terlambat mendapat pertolongan. Oleh karena itu, janganlah sampai terlambat membawa penderita asma yang mengalami serangan ke rumah sakit. Serangan asma akut biasanya dapat dicegah jika keadaan penderita asma dipantau dan minum obat secara teratur.

Pertolongan

Sekarang telah tersedia alat bantu berupa kartu untuk menilai derajat penderita asma. Apabila terjadi peningkatan skor, penderita harus berhati-hati, jika perlu dosis obat ditingkatkan dan segera berkonsultasi pada dokter jangan sampai asmanya menjadi bertambah berat.

Pertolongan pertama pada serangan asma akut dapat dimulai di rumah, misalnya dengan memberikan obat hirupan, setelah itu harus tetap dipantau jika tidak ada perbaikan pertimbangkan untuk membawa penderita ke rumah sakit. Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, saat ini penderita asma yang menjalani rawat inap sudah mulai berkurang jumlahnya, padahal jumlah penderitanya di masyarakat khususnya Jakarta justru meningkat. Ini berarti, sebagian besar penderita asma dapat ditolong melalui berobat jalan atau pertolongan di unit gawat darurat.

Anak Anda perlu dipantau secara ketat karena risiko serangan berulang tetap tinggi. Pakailah obat sesuai anjuran dokter dan gunakan obat tersebut secara teratur. Meski gejala sudah hilang, jangan menghentikan obat cepat-cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com