Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tak Tahu Kasus RSAB Harapan Kita

Kompas.com - 28/12/2012, 15:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Berbeda dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang merencanakan untuk memberikan rekomendasi kepada Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo justru mengaku tidak mengetahui kasus seorang anak yang meninggal di ruang ICU RSAB Harapan Kita yang digunakan untuk keperluan shooting.

"Yang mana? Enggak tahu saya, belum tahu. Gimana ceritanya? Waduh saya belum mengerti," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Jumat (28/12/2012).

Saat ditanya perihal kemungkinan dicabutnya rekomendasi berobat dengan Kartu Jakarta Sehat (KJS) karena sesuai amanat Undang-Undang Nomor 44/2009 tentang Rumah Sakit, ia mengatakan, Pemprov DKI berhak mengatur izin rumah sakit secara otonom.

"Tapi, urusan untuk kartunya biar diurusin sama Dinas Kesehatan, tapi saya beneran belum mengerti," ujar Jokowi.

Seperti diberitakan, Ayu Tria (9), pasien RSAB penderita leukemia, meninggal dunia pada Kamis (27/12/2012) pagi kemarin. Saat dirawat hingga meninggal, ayah Ayu, Kurnianto, merasa terganggu dengan aktivitas shooting "Love in Paris" yang dilakukan di ruang ICU. Di dalam ruangan tersebut, penjenguk harus menggunakan pakaian steril, sedangkan kru film masuk-keluar ruangan tanpa menggunakan pakaian steril.

Sampai sekitar pukul 01.30 WIB, di luar ruangan, masih ada persiapan shooting. Ruang yang berada di lantai 1 hingga ke ruang pintu masuk ICU dipasang lampu sorot. Kru film juga berlalu-lalang di ruang ICU Wijaya Kusuma sehingga pasien terganggu. Bahkan, penunggu pasien dialihkan ke pintu samping ruangan.

Aktivitas shooting ini mengganggu kenyamanan istirahat pasien dan menyebabkan sulitnya akses masuk ruang ICU. Pasien pun tidak diberi tahu terlebih dahulu bahwa ruangan akan digunakan sebagai tempat shooting saat itu.

Berita selengkapnya dapat diikuti di topik pilihan:
RUANG ICU JADI LOKASI SYUTING

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com