Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transplantasi dan Kualitas Hidup Baru

Kompas.com - 06/03/2013, 03:06 WIB

AGNES ARISTIARINI

Brendan Marrocco tentu saja bukan Oscar Pistorius. Meski sama-sama berusia 26 tahun dan menggunakan anggota badan palsu, Marrocco yang mantan tentara Amerika Serikat itu tengah menikmati hidup barunya. Sebaliknya, Pistorius, yang berhasil masuk semifinal lari 400 meter Olimpiade London 2012, tengah menghadapi hari-hari sulit di persidangan.

Apa pun putusan di persidangan kelak, berencana atau tidak berencana membunuh pacarnya, Pistorius telah menumbuhkan rasa percaya diri pada mereka yang kehilangan anggota badannya. Dengan kerja keras dan bantuan teknologi, mereka pun bisa bersaing dengan yang normal.

Marrocco adalah contoh berikutnya. Ketika terkena serangan bom saat bertugas di Irak tahun 2009, ia kehilangan seluruh anggota badannya. Tentu saja Marrocco frustrasi. Ia masih muda, penuh semangat, dan punya masa depan yang seharusnya gemilang. ”Saya bisa bertahan tanpa kaki, tetapi saya benci hidup tanpa tangan,” katanya.

Putus asa selama tiga tahun, kabar gembira akhirnya datang pada akhir 2012 saat seseorang dengan wasiat mendonorkan tubuh meninggal. Seperti diberitakan BBC News, dokter mengamputasi kedua tangan donor dan memindahkannya ke Marrocco. Operasi penyambungan berlangsung 13 jam di Rumah Sakit Johns Hopkins, Baltimore, Amerika Serikat.

Untuk mencegah penolakan tubuh terhadap tangan barunya, Marrocco juga menerima cangkok sumsum tulang dari donor yang sama. Menurut dokter WP Andrew Lee yang memimpin operasi, perlu waktu setahun lebih untuk melihat seberapa jauh mantan tentara berpangkat sersan itu bisa menggunakan tangan barunya. ”Salah satunya karena sel saraf tumbuh maksimum hanya 2,5 cm per bulan,” katanya.

Namun, Marrocco menunjukkan perkembangan luar biasa. Saat jumpa pers akhir Januari, dia mampu menjalankan kursi rodanya. Menurut The Guardian, dia juga berulang kali menyibakkan rambut dengan ta- ngan kiri. ”Saya mendapat kesempatan kedua memulai hidup baru. Saya tidak sabar kembali berenang dan menyetir mobil,” ujarnya.

Menurut Dr Jamie Shores, asisten profesor bedah plastik dan rekonstruksi yang juga anggota tim operasi, perkembangan Marrocco memang melebihi harapan para dokter. Namun, ia masih harus menjalani fisioterapi enam jam sehari untuk menyempurnakan fungsi tangan barunya.

Sejarah transplantasi

Upaya manusia melakukan transplantasi ternyata berlangsung panjang. Pada abad ke-9 sebelum Masehi (SM) ada percobaan menyatukan bagian-bagian tubuh binatang yang berbeda. Pada abad ke-4 SM ditemukan catatan China yang menyebutkan pertukaran jantung. Selanjutnya, pada abad ke-1 SM muncul dokumen Galen tentang anatomi manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com