Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/06/2013, 16:32 WIB
|
EditorAsep Candra

KOMPAS.com - Manfaat mengonsumsi buah dan sayuran bagi kesehatan memang tak terbantahkan. Namun untuk mendapatkan kandungan nutrisi serta khasiat yang optimal, kita juga perlu memperhatikan "timing" yang tepat saat menyantapnya.

Sebuah studi yang dipublikasi dalam jurnal Current Biology mengindikasikan, buah dan sayur segar yang dijual di toko buah atau supermarket sebenarnya masih "hidup" dan terpengaruh oleh waktu. Menurut para peneliti, bagaimana buah dan sayuran disimpan dan dikonsumsi akan sangat berdampak pada nilai nutrisi serta manfaat kesehatan yang diperoleh darinya.

Ketua studi Janet Braam dari Rice University mengatakan, bahkan setelah dipanen, sayur dan buah masih dapat merespon rangsangan cahaya dan secara konsekuen mengubah sifat-sifat biologis mereka. Hal inilah yang dapat mempengaruhi nilai kesehatan dan ketahanan dari serangga.

"Mungkin, untuk mendapatkan nilai kesehatan yang optimal dari sayur dan buah, kita harus menyimpannya di tempat yang minim cahaya dan memastikan waktu yang tepat untuk memakannya," tutur Braam.

Para peneliti menemukan, lantaran masih hidup setelah dipanen, sayur dan buah dapat mengubah kadar kimiawi di dalam tubuhnya untuk melindungi dari serangan serangga dan serangan lainnya. Senyawa kimia yang terbentuk tersebut juga memiliki sifat anti-kanker.

Awalnya, Braam dan timnya mendapatkan temuan awal ini dalam kubis. Selanjutnya, ternyata temuan ini juga berlaku untuk selada, wortel, bayam, ubi, dan buah blueberry.

Kini kita tahu, memakan sayur dan buah di waktu tertentu dapat memberikan manfaat yang optimal. Namun menentukan waktu yang tepat untuk makan tentu tidak mudah. Oleh karenanya, para peneliti sedang mencari pendekatan lain yang lebih efektif.

"Mungkin akan menarik jika setelah dipanen, sayur dan buah kemudian dibekukan atau diawetkan, kemudian baru memakannya ketika nutrisi dan kandungan fotokimianya mencapai puncaknya," ujar Braam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+