Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2013, 10:32 WIB


KOMPAS.com —
Mengonsumsi makanan tidak sehat dalam jumlah besar dan berkalori tinggi dapat menyebabkan berat badan bertambah dan gangguan kesehatan.

Namun, temuan terbaru para ahli dari Loyola University menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan sehat dalam jumlah besar pun berpotensi menghambat program penurunan berat badan dan memicu kegemukan.

Brooke Schantz, RD, CSSD, seorang pakar ahli diet di Loyola University Medical Center, melihat bahwa banyak pasiennya yang terkejut saat mereka memperbanyak konsumsi biji-bijian dan buah-buahan cenderung mengalami kendala dalam usaha penurunan berat badan.

“Sebenarnya bukan teori yang rumit. Ketika tubuh mengasup terlalu banyak sumber energi dari yang dibutuhkan maka ada kecenderungan berat badan bertambah. Bahkan, ketika yang dikonsumsi adalah makanan sehat sekali pun,” ungkap Schantz.

“Anda perlu memperhatikan asupan kalori harian dan mulai menahan diri dari makan berlebihan,” tambah Schantz, seperti dikutip Bodybuilding.

Kecenderungan seseorang memberi diri mereka kebebasan mengonsumsi makanan sehat secara berlebihan adalah awal dari sulitnya mengendalikan berat badan.

Apalagi jika dalam kemasan makanan yang dikonsumsi dituliskan “rendah lemak” atau “bebas lemak”, maka tanpa perlu berpikir panjang mereka akan mengonsumsinya dalam jumlah besar.

2-4 porsi buah per hari

Kebanyakan orang mengonsumsi lebih banyak makanan daripada apa yang dianjurkan oleh para ahli kesehatan. Anda pasti pernah mendengar anjuran agar memperbanyak konsumsi buah dan sayuran jika ingin menurunkan berat badan. Namun, yang menjadi permasalahan adalah ketika anjuran ini datang maka seseorang akan lebih permisif dan mengonsumsinya lebih banyak dari yang dianjurkan.

Melihat kondisi ini, US Department of Agriculture (USDA) mengeluarkan rekomendasi asupan buah sebanyak 2-4 porsi buah sehari untuk membantu mendapatkan berat badan ideal sekaligus mendapatkan manfaat sehat mengonsumsi buah.

Lengkapi dengan sayuran

Jika Anda sedang mencari asupan gizi yang lebih lengkap dan baik untuk kesehatan jantung sekaligus membantu menurunkan berat badan, maka Anda bisa lengkapi dengan sayuran. Sayuran memiliki lebih banyak vitamin, mineral, dan agen antikanker.

Sayuran hijau merupakan sumber nutrisi yang mengandung vitamin A, C, E, K, B, mineral dan serat. Kandungan klorofilnya dapat membantu mengangkut energi dan oksigen ke sel-sel tubuh.

Sayuran hijau juga kaya akan zat besi yang sangat penting untuk produksi sel darah merah dan mencegah anemia. Kandungan karotenoidnya merupakan salah satu senjata ampuh untuk melindungi tubuh dari perkembangan sel-sel kanker.

Mengandung alkali yang membantu membersihkan darah dari radikal bebas akibat polusi sekaligus mengurnagi lendir yang dapat menyumbat paru-paru.

Saat mengonsumsi sayuran sebaiknya kurangi penggunaan saus krim, mentega, atau keju. Langkah tersebut perlu dipertimbangkan agar sayuran Anda benar-benar rendah kalori dan tidak membuat berat badan bertambah.

Makan 5-6 kali sehari

Makan lebih sering, yaitu 3 kali makan utama dan 2-3 kali snack sehat di antara waktu makan, adalah cara terbaik untuk meningkatkan metabolisme tubuh Anda. Pilih makanan ringan yang rendah lemak, berprotein tinggi, dan berkadar gula rendah.

Dada ayam dan kacang-kacangan adalah makanan sumber protein tinggi yang tepat untuk mengalahkan rasa lapar sekaligus membuat perut kenyang lebih lama.

Jika Anda sedang mencoba membuat perubahan di dalam diet Anda, ini adalah saat yang tepat untuk memulainya.

Intinya, mengonsumsi makanan sehat lebih sering dalam porsi kecil lebih efektif untuk turunkan berat badan ketimbang mengonsumsinya dalam jumlah yang besar dan berlebihan.

Semoga bermanfaat. (dan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com