Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang-orang Terpasung, Mereka Korban Kemiskinan

Kompas.com - 22/08/2013, 06:50 WIB

Untuk menyambung hidup, dia mengandalkan belas kasih para tetangga yang terkadang memberinya gabah. Jika tak ada, dia berutang ke warung. Kini utangnya menumpuk hingga
Rp 1 juta yang tak mungkin mampu dibayarnya. Alih-alih membawa adik-adik berobat, uang untuk makan saja tak ada.

”Yang paling saya takutkan kalau tidak ada makanan, bukan tidak ada obat. Sebab, mereka pasti akan mengamuk karena perutnya lapar,” katanya.

Di Pasuruan, sekitar 250 kilometer dari Madiun, juga ditemukan orang terpasung, yakni Adi Saputra (13), anak pertama pasangan Komar (32)-Yuli (30).

Warga Dusun Lampekan, Desa Kedawung, Kecamatan Nguling, ini terpasung di rumah neneknya, Jamiah (52), di kampung nelayan karena dianggap hiperaktif. Adi yang seharusnya menikmati masa kanak-kanak tak diobati dan dibiarkan terpasung.

Nalini Muhdi Agung dari Departemen Kedokteran Jiwa Universitas Airlangga, Surabaya, mengatakan, pemasungan tidak saja melanggar hak asasi manusia, tetapi juga melanggar metode penyembuhan yang tepat bagi penderita gangguan jiwa.

”Seharusnya mereka diobati, bukan diisolasi. Pemasungan dapat menjadikan penyakitnya kronis sehingga peluang untuk sembuh menjadi lebih kecil,” katanya. Selain itu, pemasungan mengakibatkan penderita mengalami sakit fisik, terutama di bagian tubuh yang diikat. Lambat laun, organ itu bisa mengecil karena tidak pernah difungsikan.

Menurut Nalini, pemerintah harus punya perhatian serius terhadap mereka. Perhatian itu terutama menyadarkan para keluarga penderita gangguan jiwa supaya tidak melakukan pasung karena lebih banyak dampak buruknya.

Selanjutnya, para penderita ini harus dibawa berobat ke rumah sakit. Ini karena mereka memiliki peluang untuk sembuh dan menjalani kehidupan layaknya manusia sehat.

Membebaskan Jawa Timur dari penderita gangguan jiwa yang terpasung sejatinya tidak sulit, tidak perlu banyak biaya, dan hanya butuh kemauan dari pemerintah daerah. Ini karena para penderita dari keluarga miskin telah difasilitasi melalui program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

Jawa Timur juga memiliki sejumlah rumah sakit jiwa dengan fasilitas memadai. Bahkan, Jawa Timur memiliki perguruan tinggi dengan fakultas kedokteran yang bisa diajak bekerja sama.

Inilah salah satu tantangan pemimpin Jawa Timur yang kini bertarung dalam momen Pemilihan Umum Kepala Daerah 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com