Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2013, 08:45 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com
- Setelah menyapih di usia lebih dari dua tahun, kebanyakan anak mulai dikenalkan dengan jenis-jenis susu lain seperti susu sapi hingga susu kedelai. Hanya saja, untuk menambah cita rasanya, susu kerap ditambahkan perisa cokelat, stroberi, kopi, dan lain-lain. Dan tentu saja dengan gula tambahan.

Gula tambahan diketahui dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan, seperti obesitas, diabetes, hingga penurunan fungsi otak. Namun bagaimana jika anak tidak mau minum susu tanpa gula tambahan?

Menurut pakar gizi klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Fiastuti Witjaksono, SpGK, anak yang menyukai minum susu dengan rasa tertentu sebenarnya wajar saja. Ini karena rasa manis dari gula yang kuat cenderung disukai anak.

"Hanya, saja gula hanya memberikan kalori tanpa zat gizi yang lain. Ini tentu kurang baik jika dikonsumsi berlebihan," ungkapnya dalam sebuah diskusi kesehatan bertajuk "Susu UHT: Beragam Manfaat & Pilihan", Selasa (17/9/2013) di Jakarta.

Fiastuti menjelaskan, kebutuhan kalori anak yang diperoleh dari gula seharusnya hanya sebanyak 5-10 persen saja. Ini artinya, jika anak butuh total 1.000 kalori dalam sehari, maka kalori yang diperoleh dari gula hanya 50-100 kalori. "Jumlah itu setara dengan 2,5 gram gula, sedangkan jika anak minum susu manis lebih dari satu kali sehari saja bisa lebih banyak dari itu," paparnya.

Oleh karena itu, Fiastuti menyarankan agar orangtua tidak terlalu dini mengenalkan susu manis pada anak. "Susu memiliki rasa yang khas, gurih namun tidak manis. Maka biarkanlah anak mengenal rasa susu yang seperti itu, agar dia tetap mau minum. Karena banyak kasus, setelah dikenalkan susu manis, anak malah tidak mau lagi minum rasa khas susu," tuturnya.

Lantas, jika sudah telanjur anak menyukai rasa susu manis, apa yang harus dilakukan? Fiastuti mengatakan, anak bisa kembali dibiasakan untuk minum susu tanpa gula dengan mengurangi kadar gula yang ada dalam susunya secara bertahap.

"Awalnya, bisa dikurangi 25 persen. Caranya dengan mencampur 75 persen susu manis dengan 25 persen susu tanpa gula. Lama-lama jika sudah biasa, bisa terus dikurangi rasa manisnya," jelasnya.

Susu merupakan makanan yang baik untuk anak. Susu mengandung karbohidrat, protein, lemak, kalsium, zat besi, asam folat, dan berbagai vitamin lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan.

Fiastuti merekomendasikan anak agar minum 3-4 gelas per hari. Meski begitu, orangtua juga perlu mengetahui kebutuhan gizi anaknya guna menghindari kelebihan gizi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau