"Sulit menyimpulkannya karena jarangnya kasus dan tidak adanya penelitian, kasus sering diketahui karena kebetulan," ungkapnya.
Gangguan pemisahan
Pada kondisi kembar parasit, jelas dr Rosi, satu bayi lahir dalam kondisi normal sedangkan kembarannya sebagai parasit. Hal ini terjadi akibat adanya gangguan saat proses pemisahan, sehingga salah satu bayi gagal tumbuh.
Ini pula yang membedakan kembar parasit dengan kembar siam. Pada kasus kembar siam, dua bayi kembar tidak terpisah sempurna, tapi keduanya tumbuh.
"Kondisi kembar parasit lebih kacau, bayi berkembang tidak sempurna juga tidak terpisah sempurna. Bayi kembar parasit, satu bayi lebih dominan, bagus bentuknya, dia mengambil semua sari makanan, sementara satu bayi lagi sifatnya parasit. Satu normal, satu parasit. Parasit ini akan dibuang dan mati, tapi satu bayi yang normal akan selamat," ungkapnya.
Ia menambahkan, baik kembar siam maupun kembar parasit sama-sama memiliki peluang hidup. Namun ini bergantung pada ada tidaknya kelainan lain yang ditemukan dalam tubuh bayi.
"Peluang hidup tergantung kelainan lain pada bayi. Pada bayi kembar parasit yang kondisinya bagus, ada tidaknya kelainan lain atau kelainan bawaan ini bisa dilihat," imbuhnya.
Pada bayi kembar siam, terang Rosi, biasanya banyak ditemui kelainan utamanya pada organ jantung. Peluang hidup bayi kembar siam tetap besar walaupun jarang yang bisa mencapai usia tua. Untuk kasus di Indonesia, dr Rosi mencontohkan seorang bayi kembar siam yang berhasil dipisahkan dari kembarannya yang meninggal, dan kini mampu bertahan hingga 20 tahun. "Kini ia berusia 20 yang baru saja masuk sekolah kedokteran," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.