Dalam situsnya, USDA mengatakan bakteri bisa memperbanyak diri dalam suhu 4,4 sampai 60 derajat Celcius. Sehingga lebih lama daging disimpan dalam suhu ekstrem, misalnya dalam lemari pendingin, maka produk tersebut makin aman dikonsumsi.
4. Cairkan dengan baik.
Daging yang beku bisa dicairkan dalam kulkas, atau ditempatkan dalam air dingin. Badan Food Safety and Inspection Service (FSIS) juga merekomendasikan microwave sebagai opsi untuk mencairkan daging. Chapman menyarankan, saat mencairkan ayam sebaiknya suhu (di luar suhu daging tersebut) tidak lebih dari lima derajat Celcius selama empat jam.
5. Masak dengan benar.
Tahap ini merupakan yang paling penting karena bisa membunuh semua bakteri yang terdapat dalam daging ayam. Cara paling tepat untuk mengecek apakah ayam sudah dimasak dengan baik adalah dengan menggunakan termometer.
Termometer dimasukkan dalam daging untuk mengetahui suhu dalam daging. Hal ini berlaku untuk semua teknik memasak, baik digoreng, dibakar, atau dipanggang. Suhu dalam daging ayam sebaiknya berkisar 73 derajat Celcius. Pengukuran harus dilakukan di beberapa tempat untuk meyakinkan konsistensi suhu. Pastikan ayam dimasak dengan baik pada suhu yang sesuai.
6. Hangatkan untuk kembali memperoleh suhu yang sesuai.
Walaupun daging telah dimasak dalam suhu 73 derajat Celcius, sangat penting untuk memastikan ayam tetap dalam suhu tersebut keesokan hari. Saat menghangatkan ayam, sebaiknya tetap gunakan temperatur. Hal ini untuk memastikan seluruh bagian ayam telah mengalami pemanasan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.