KOMPAS.com - Di negara-negara maju, pendonoran organ sudah semakin biasa dilakukan, bahkan orang perlu mengantre berbulan-bulan untuk mendapatkan organ untuk ditransplantasi ke dalam tubuhnya. Para peneliti mengatakan, seiring bertambah majunya teknologi transplantasi, mungkin di masa depan, organ yang didonorkan juga bisa berasal dari binatang.
Dalam studi baru, para peneliti melakukan transplantasi jantung dari babi yang telah melewati rekayasa genetika terlebih dulu ke babon. Peneliti juga telah melakukan penekanan sistem imun untuk mencegah penolakan dari tubuh babon.
Jantung yang ditransplantasi tersebut ternyata bisa bertahan pada tubuh babon lebih dari 500 hari. Hasil itu pun dilaporkan peneliti di pertemuan American Association for Thoracic Surgery di Toronto, akhir April lalu.
Salah seorang peneliti Muhammad Mohiuddin, kepala transplantasi di National Institute of Health's National Heart, Lung, and Blood Institute, mengatakan, saat ini di Amerika Serikat ada 120.000 pasien yang menunggu transplantasi organ. Bahkan lebih banyak lagi orang yang menunggu donor organ.
"Jika transplantasi organ dari binatang dilakukan pada mereka, mungkin akan lebih banyak nyawa yang bisa diselamatkan," ujarnya.
Transplantasi organ dari binatang dikenal dengan istilah xenotransplantasi. Menurut para peneliti, organ binatang bisa menggantikan organ manusia secara utuh, atau paling tidak menggantikan sementara hingga donor organ dari manusia tersedia. Namun penolakan dari sistem imun resipien (penerima organ) masih merupakan kendala paling besar untuk proses ini.
Untuk mengatasi kendala ini, Mohiuddin dan timnya menggunakan jantung dari babi yang sudah melewati rekayasa genetika sebelumnya. Pada rekayasa genetika ini, dihilangkan gen pada babi yang menyebabkan penolakan dari tubuh manusia, menggantinya dengan gen manusia sehingga tidak akan menimbulkan reaksi sistem imun.
Kendati demikian, uji coba pada manusia hingga kini belum dilakukan. Meskipun pada babon, transplantasi jantung dari babi menunjukkan hasil positif karena sistem imun babon tidak menolak organ tersebut lebih dari 500 hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.