Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2014, 09:34 WIB
|
EditorLusia Kus Anna


KOMPAS.com -
Penyakit asma sebenarnya bisa dikendalikan dengan cara menghindari hal-hal yang menimbulkan alergi. Selain itu, ternyata pengaturan pola makan juga bisa membantu mencegah serangan asma.

Dr. Shane Broughton, seorang ahli asma anak-anak  dari Universitas Wyoming di Amerika Serikat,  memfokuskan penelitiannya pada asupan makanan penderita asma.   Selain Dr. Broughton, penelitian-penelitian serupa juga dilakukan di Inggris, Irlandia, Selandia Baru dan Australia.

Dr. Anthony Seaton dari Aberdeen University Medical School di Skotlandia mengungkapkan bahwa kombinasi faktor-faktor diet mampu melindungi dan mencegah peningkatan resiko penyakit asma pada anak-anak. Penelitian-penelitian tersebut masih dalam tahap penelitian awal namun mereka percaya pengaturan makanan dapat membantu menghindari serangan asma.

Penelitian Dr. Seaton membandingkan asma dan alergi pada anak-anak di Arab Saudi. Ada dua kelompok yang dibandingkan, yaitu anak-anak kota yang mengkonsumsi makanan gaya Amerika dan anak-anak pedesaan yang tetap mengkonsumsi makanan tradisional. Setelah mengkontrol faktor polusi dan faktor-faktor resiko utama yang lain, penelitian menemukan anak-anak kota tiga kali lebih rentan terhadap asma dibanding anak-anak pedesaan.

Anak-anak desa atau kota yang sedikit mengkonsumsi sayur mayur dan susu lebih rentan dua atau tiga kali terhadap asma. Vitamin dalam sayur dan buah, khususnya vitamin A,C dan E bertindak sebagai antioksidan. Antioksidan membantu mengurangi stres pada saluran napas dan kerusakan jaringan. Akibatnya antioksidan mencegah atau mengurangi gejala asma.

Sementara itu para peneliti dari Selandia Baru melakukan studi terhadap 700.000 anak-anak usia 6,7,13,14 tahun dari 53 negara. Senada dengan penelitian Dr. Seaton, hasil penelitian dari Selandia Baru menyatakan susu yang kaya kalsium mengurangi resiko penyakit asma.

Makanan lain yang diketahui berkhasiat dalam mengobati asma adalah makanan yang mengandung magnesium. Hasil penelitian membuktikan bahwa orang yang mengkonsumsi lebih dari 100 mg magnesium memiliki saluran napas dan paru-paru yang lebih baik.

Minyak ikan yang kaya akan omega 3 juga dipercaya untuk menyembuhkan penyakit asma. Anak-anak dalam masa pertumbuhan membutuhkan lemak tak jenuh omega 3 dan omega 6. Omega 6 terdapat dalam jagung, bunga matahari dan minyak safflower yang umum digunakan biskuit, roti, saus pada salad. Ikan, minyak canola dan walnut termasuk dalam kelompok mengandung omega 3.

Penelitian USDA menghasilkan bahwa pasokan omega 6 yang terlalu banyak mendorong kekebalan tubuh menghasilkan cytokines (mediator yang menimbulkan inflamasi pada saluran napas). Cytokines ini akan membuat saluran napas menjadi bengkak dan jaringan paru-paru menjadi sensitif terhadap debu dan polusi. Omega 3 dalam minyak ikan mengurangi produksi cytokines dan melancarkan saluran pernapasan.

Individual

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+