Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2014, 11:15 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis


KOMPAS.com -
Di ponsel pintar terdapat cukup banyak aplikasi yang digunakan untuk menurunkan berat badan. Penelitian dari University of Massachusetts Medical School menemukan pendekatan digital untuk langsing ternyata tidak sesukses pendekatan tradisional.

Apps seperti Daily Burn, Livestrong dan FitBit menjanjikan bisa menurunkan berat badan dengan menyediakan alat penghitung kalori dalam makanan, menghitung berapa kalori akan terbakar saat berjalan cepat dan menginspirasi masyarakat untuk olah raga dengan pengingat serta pesan-pesan berisi motivasi.

Namun penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine pendekatan digital untuk menurunkan berat badan ini ternyata tidak sesukses program penurunan berat badan lewat olah raga dan diet.

Penyebabnya, kata peneliti dari University of Massachusetts Medical School, adalah aplikasi itu tidak menyediakan fitur yang membantu kita tetap setia mengikuti program penurunan berat badan dalam jangka panjang. Aplikasi itu dinilai juga tidak membantu membuat perubahan permanen dalam hal makan dan olah raga.

Memang aplikasi itu memberikan strategi untuk menurunkan berat badan dengan membuat catatan harian makanan. Tetapi aplikasi tersebut tidak sukses membuat kita mengubah perilaku yang dibutuhkan agar penurunan berat badan itu bersifat permanen.

Para peneliti membandingkan 30 aplikasi populer gratis dan berbayar untuk menurunkan berat badan di iTunes dan Android Market dengan 20 strategi perilaku seperti kontrol porsi, solusi untuk mencari tahu kenapa kita makan berlebihan, dan pengurangan stres. Dari 30 aplikasi, 28 aplikasi memiliki 25 persen atau lebih sedikit strategi berbasis gaya hidup ini.

Menurut para peneliti, jumlah itu kurang memadai untuk mereka yang ingin langsing. Metode berbasis perilaku terbukti lebih efektif oleh penelitian ilmiah. Metode itu dipakai sebagai pencegah diabetes oleh Center for Disease Control (CDC) di AS. Metode itu dikembangkan agar pelaku membuat perubahan pola makan dan olah raga untuk menurunkan lima sampai tujuh persen berat badannya.

Membeli aplikasi untuk menurunkan berat badan ternyata tidak ada gunanya. Peneliti menilai aplikasi gratisan sama halnya dengan aplikasi berbayar.

“Di tempat praktik saya menggunakan buku catatan harian makanan. Sekitar 95 persen pengguna buku catatan itu mengalami penurunan berat badan,” kata Dr. J. Shah, dokter dan direktur medis Amari Medical New York. Banyak penelitian menemukan catatan harian makanan membantu kita menjaga berat badan dengan mencatat makanan apa saja yang sudah disantap.

Shah mengakui ada pasien yang lebih senang mengikuti metode diet digital dan merekomendasikan aplikasi tertentu untuk pasien tertentu. Menurutnya, aplikasi yang efektif untuk langsing adalah yang memberikan informasi detil soal makanan. Misalnya jumlah kalori yang ada dalam protein dan gula. Aplikasi itu seharusnya juga mendorong kita untuk olah raga, minum cukup air dan cukup tidur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau