Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/11/2014, 17:00 WIB

Saya senang sekali karena Presiden amat tegas dalam swasembada pangan dan kelautan. Itu sumber karbohidrat dan protein. Saya ingin mendorong diversifikasi makanan untuk mengatasi masalah gizi. Itu perlu perubahan perilaku. Kita tak hanya bisa makan nasi, tapi juga talas, singkong, dan sagu.

Pengendalian tembakau?

Presiden belum terlalu detail soal itu. Kenaikan cukai rokok, misalnya, itu kewenangan Kementerian Keuangan. Dari sisi kesehatan, rokok menyebabkan banyak penyakit. Rugi, dong. Kami harus bayar pengobatannya, itu kami tak mau. Jangan anak-anak disuruh merokok. Kalau bapaknya merokok, pendapatan untuk beli rokok, bagaimana kecukupan gizi keluarga. Karena itu, kami terus perluas kawasan tanpa rokok.

Kapan ajukan aksesi FCTC?

Saya harus menelaah berdasarkan angka, anggaran, dan kajian akademis. Secepatnya kami ajukan (FCTC/Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau), tetapi itu bergantung kepada Presiden. (ADH/JOG/EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com