Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2015, 08:00 WIB

KOMPAS.com - Memiliki sedikit lemak perut sebenarnya baik untuk Anda. Lemak bisa melindungi perut, usus, dan organ halus lainnya. Namun terlalu banyak lemak tidak menyehatkan bagi tubuh.

Sel-sel lemak ekstra dalam di perut (lemak visceral) bisa menghasilkan hormon adiposa dan adipokines, yakni kimia jahat yang berada di dalam pembuluh darah dan organ. Lalu keduanya dapat menyebabkan peradangan sehingga timbul masalah seperti penyakit jantung dan diabetes.

Setiap setengah kilogram berat tubuh yang Anda hilangkan dapat mengurangi tebal lemak pada perut. "Sekali perempuan mulai menurunkan berat badan, mereka biasanya akan menghilangkan 30 persen lebih pada lemak abdominal dibandingkan dengan lemak total," kata ahli endokrin asal Rush University Prevention Center Chicago, AS, Rasa Kazlauskaite.

Ada 10 hal yang harus Anda lakukan serta apa yang sebaiknya dihindari.

1. Anda sedang menjalani diet rendah lemak
Untuk menghilangkan lemak perut, sebenarnya tak perlu takut memakan lemak, khususnya asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA). Dalam sebuah penelitian yang meminta para wanita untuk beralih ke asupan dengan kandungan 1.600 kalori dan diet tinggi MUFA, mereka kehilangan sepertiga lemak perut dalam sebulan.

"MUFA sangat mengenyangkan, sehingga mereka membantu Anda mengasup makanan berkualitas rendah lebih sedikit," terang Direktur Yale Prevention Research Center, David Katz.

Apa saja pangan yang mengandung MUFA? Misalnya kacang-kacangan, satu sendok makan minyak zaitun, atau seperempat alpukat bersamaan makanan dan cemilan.

2. Anda merasa sedih untuk sementara
Wanita dengan gejala depresi lebih cenderung memiliki lemak perut berlebih. Itu bisa disebabkan oleh depresi yang dikaitkan dengan pengurangan kegiatan fisik dan buruknya kebiasaan makan.

Salah satu cara untuk mengatasinya yaitu Anda perlu berolahraga. "Olahraga bisa memperbaiki tingkat kadar kimia dalam otak yang mengatur metabolisme lemak, sama seperti suasana hati," ujar Kazlaukaite.

Aktivitas ini bisa meningkatkan motivasi untuk melakukan hal lain yang bisa menyingkirkan depresi, seperti bertemu dengan sahabat.

3. Anda makan makanan cepat saji
Karbohidrat sederhana seperti keripik dan gula tambahan dalam minuman manis dapat menaikkan kadar gula darah secara drastis, yang bisa memicu banjir hormon insulin.

Daripada sibuk mengurangi makanan cepat saji, pusatkan usaha Anda pada tambahan makanan sehat, seperti menambah sayuran dalam tiap makanan.  "Mengisi perut Anda dengan asupan energi berkualitas tinggi dapat mengurangi rasa lapar," kata Katz.

4. Anda mengurangi asupan mineral
Magnesium mengatur lebih dari 300 fungsi dalam tubuh. Tidak mengejutkan bila dalam sebuah penelitian tahun 2013 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi mineral mengalami kadar gula darah dan insulin lebih rendah.

Setidaknya dua kali dalam sehari Anda mengonsumsi asupan kaya mineral, seperti sayuran berdaun hijau gelap, pisang, dan kedelai.

5. Bergantung pada soda diet
Sebuah penelitian dalam jurnal Obesity mengungkapkan bahwa peminum soda diet cenderung memiliki persentase lebih tinggi lemak pada perut mereka. Para peneliti berpikir bahwa mereka terlalu mengandalkan kalori yang 'dihemat' dari minuman itu kemudian makan berlebihan.

6. Anda menyukai makanan berlemak jenuh
Asupan ikan berlemak seperti salmon atau trout sekali dalam seminggu dapat memberi jumlah cukup akan asam lemak tak jenuh ganda. Selebihnya, kurangi konsumsi daging merah dan pilih protein dengan lemak jenuh rendah, seperti ayam dan kacang-kacangan.

7. Perut bir
Berdasarkan penelitian di Denmark pada tahun 2013, bir kemungkinan berkaitan dengan obesitas perut. Meskipun bir tampak memiliki dampak terbesar, wine pun tidak akan membuat Anda bebas dari lemak perut.

Maka dari itu, jika ingin mengonsumsi alkohol kurangi jumlahnya, setidaknya tujuh atau kurang minuman alkohol dalam seminggu. Peminum kelas ringan hingga menengah cenderung mengalami kenaikan berat badan di bagian tubuh mana saja.

8. Anda mengalami perubahan hormonal
Perubahan hormonal terkait menopause (biasanya dimulai di usia 40 tahun) dapat menyulitkan Anda untuk mengurangi lemak pada perut. Latihan yoga sebenarnya bisa membantu mengurangi ukuran lingkar pinggang.

9. Makanan Anda terlalu 'pucat'
Buah-buahan dan sayuran berwarna cerah mengandung banyak vitamin C, yang mengurangi kortisol (hormon stres). Kemudian, penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa orang-orang yang mendapat asupan dari pangan berwarna merah, oranye, dan kuning memiliki lingkar pinggang lebih kecil.

10. Kurang mengeluarkan keringat saat berolahraga
Penelitian telah menemukan bahwa olahraga interval intensitas tinggi (HIIT) atau kegiatan aktif, yang diikuti periode singkat kegiatan lembut atau istirahat bermanfaat dalam mengurangi lemak perut.

"Olahraga dengan intensitas tinggi tampak lebih efektif dalam mengurangi insulin, trigliserida, dan kortisol, serta membakar kalori lebih dalam waktu lebih singkat," ujar anggota American College of Sports Medicine, Shawn Talbot.

Jika Anda gemar naik gunung atau bersepeda, tingkatkan kecepatan yang membuat Anda sulit untuk berbicara selama dua menit. Kemudian melambat selama satu menit, dan ulangi sampai Anda selesai. Menyukai latihan uji ketahanan? Cobalah serangkaian langkah seperti squats atau push-up selama dua menit masing-masing dengan istirahat 60 detik di antaranya. (Purwandini Sakti Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com